BERTEMU DENGAN WAGUB JABAR, EMIL BAHAS GBLA DAN GEDUNG KESENIAN CIKUTRA

Dua hal menjadi point penting yang dibahas saat Walikota Bandung Ridwan Kamil bertemu dengan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar di Bandung Command Center, S

Miftah Sabtu, 13 Agustus 2016 09:44
BERTEMU DENGAN WAGUB JABAR, EMIL BAHAS GBLA DAN GEDUNG KESENIAN CIKUTRA
BERTEMU DENGAN WAGUB JABAR, EMIL BAHAS GBLA DAN GEDUNG KESENIAN CIKUTRA

Dua hal menjadi point penting yang dibahas saat Walikota Bandung Ridwan Kamil bertemu dengan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar di Bandung Command Center, Selasa (7/7). Point penting pertama mencakup pembahasan soal kelanjutan stadiun Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang akan digunakan tempat penyelenggaraan PON 2016 di Bandung. Kedua membahas terkait persiapan pembangunan gedung kesenian di daerah Cikutra.

Ridwan Kamil sendiri mengatakan untuk GBLA menurut dari kesimpulan dari tim ahli yang berasal dari Puslitbang PU bidang bangunan, tim arsitek, tim ahli struktur ITB dan Unpar bahwa stadiun aman untuk digunakan saat PON 2016.

Menurutnya yang menjadi masalah terletak di bangunan pelatarannya yang fondasinya berukuran dua atau tiga meteran sehingga amblas. Sedangkan bangunan utamanya sendiri memiliki fondasi 40 meter yang kuat sampai puluhan tahun.

Selain itu juga, wilayah di Gedebagae memilki tanah yang gembur sehingga peristiwa penurunan tanah amblas dinilainya sudah biasa.

"Jadi kesimpulannya, menurut tim ahli, GBLA bisa dipakai pon dengan syarat bangunan utamanya ada perbaikan seperti cat ulang dan dirapihkan. Tapi yang pelataran memang harus diperbaiki,"ujarnya.

Sehingga nantinya jika GBLA bisa digunakan pun tidak membahayak ribuan orang-orang yang duduk menonton PON. Nantinya hasil rekomendasi dari tim ahli tersebut akan disampaikan ke Kementrian PU dan kepolisian sebagai bahan pertimbangan masing-masing.

Untuk masalah Gedung Kesenian yang berada di daerah Cikutra, pria yang disapa Emil ini menjelaskan jika ia diminta Deddy Mizwar untuk memberikan sedikit kepakaran di bidang arsitektur. Kata Emil, proyek gedung tersebut merupakan proyek Provinsi Jawa Barat.

Maka dari itu ia menyatakan jika dari gedung kesenian itu yang terpenting bukan soal tempat konser buat orang terkenal saja. Emil berucap justru bagaimana senima-seniman Bandung dan Jawa Barat bisa menggunakan tempat tersebur dengan skala yang sedang, kecil dan besar.

"Jadi gedung ini bukan satu gedung dengan kapasitas ribuan orang saja. Tapi diperbanyak yang kecil-kecil, ada tempat konser menampung 100 orang, 500 bahkan 1000, jadi kan rame,"ungkapnya.

Ia menambahkan jika di gedung kesenian itu nantinya akan ada musium musik dan rencananya untuk peletakan batu pertama akan dilaksanakan Maret 2016.

Ditempat yang sama, Deddy Mizwar berujar jika Gedung Kesenian Cikutra akan menjadi gedung kesenian terbesar di Indonesia.

Lebih lanjut lagi ia menuturkan jika di Bandung ini setiap tahunnya ada enam juta orang yang datang dan itu sangat diperlukan. Apalagi adanya seniman-seniman yang punya kreatifitas tinggi, mereka harus diberikan fasilitas agar bisa maen di tempat yang representatif.

"Kalau ingin Go International, harus ada tempat yang representatif selain ada senimannya juga. Disamping itu seniman luar yang mau pentas ke Indonesia ada tempat representatif, dan itu ada di Bandung. Itu yang kita inginkan,"pungkasnya.