PPDB 2015, RIDWAN KAMIL AKAN USUT TERUS MAFIA SKTM

Dengan munculnya adanya dugaan SKTM palsu serta  mafia-mafia yang ikut melancarkan proses tersebut dalam PPDB 2015, Walikota Bandung Ridwan Kamil mengatakan ji

Miftah Sabtu, 13 Agustus 2016 09:44
PPDB 2015,  RIDWAN KAMIL AKAN USUT TERUS MAFIA SKTM
PPDB 2015, RIDWAN KAMIL AKAN USUT TERUS MAFIA SKTM

Dengan munculnya adanya dugaan SKTM palsu serta  mafia-mafia yang ikut melancarkan proses tersebut dalam PPDB 2015, Walikota Bandung Ridwan Kamil mengatakan jika hari ini, Senin (6/7/2015) sudah dilakukan pemeriksaan oleh kepolisian. Pemeriksaan itu dilakukan dengan cara langsung turun kelapangan dan memeriksa mafia-mafia yang ikut terlibat.

Menurutnya, mafia tersebut dari tahun ke tahun selalu memanipulasi hak-hak orang baik dan selalu mengintimidasi lurah-lurah oleh preman.

Katanya juga, ia berharap pada hari Kamis di minggu ini hasil pemeriksaan sudah ada hasilnya, dan semoga ada jumpa media dari Polrestabes Bandung terkait temuan-temuannya.

"Sekarang polisi sedang melakukan pemeriksaan. Mudah-mudahan hari Kamis ada kabar, sehingga tahun ini kita akan berhentikan kejahatan di dunia pendidikan,"ujarnya di Balaikota Bandung, Senin (6/7).

Walikota yang sering menggunakan peci ini juga menyatakan akan menyelidiki tempat bimbingan belajar (bimbel) yang memalsukan atau menjual NEM kepada peserta didik.

"Yang memalsukan atau menjual NEM itu katanya harus bayar sekitar 20 jutaan. Itu juga sedang diproses minggu ini,"ungkapnya.

Pria yang disapa Emil ini juga menuturkan jika akan terus memproses kejahatan pendidikan di Kota Bandung. Karena menurutnya, hal itu jangan sampai merugikan psikolog anak-anak peserta didik. Katanya, anak-anak di Bandung akan dilindungi dan dipastikan untuk tetap bersekolah.

Namun jika para orangtua murid ketahuan memalsukan SKTM, maka akan berdampak juga pada anaknya. Emil menambahkan jika anak tersebut dipastikan tidak bisa bersekolah di sekolah tujuannya dan diberi kesempatan untuk mengenyam pendidikan di sekolah swasta.

"Kan masih ada sekolah swasta, itu sebagai hukuman dari dia yang mengambil jatah yang bukan haknya. Sebenarnya bangku sekolah itu cukup, cuman dibagi dua ada yang negeri dan swasta,"imbuhnya.

Emil juga menegaskan untuk yang benar-benar merasa kurang mampu membiayai sekolah dan memilik SKTM yang benar, tidak perlu takut apalagi mengundurkan diri. Justru ia akan melindungi kelompok pra sejahtera tersebut.

"Saya bilang bagi yang betul-betul merasa miskin, jangan takut. Kan justru susah membedakan mana yang betul-betul miskin. Kalau tidak diupayakan begini, gak akan ketemu masalahnya,"tuturnya.

Maka dari itu Emil menjelaskan jika rohnya PPDB ini memastikan kelompok yang miskin itu, sehingga nantinya sekolah akan ditanggung dan di jamin masuk ke sekolah yang dituju oleh Pemerintah Kota Bandung.