DI HUT RI, RIDWAN KAMIL HARAPKAN WARGANYA DAPAT BERSAING DALAM DUNIA GLOBAL

Walikota Bandung Ridwan Kamil berharap di HUT Indonesia ke-70 ini menjadi momentum bagi Indonesia khususnya Bandung agar dapat bersaing dengan perekonomian duni

Miftah Sabtu, 13 Agustus 2016 09:45
DI HUT RI, RIDWAN KAMIL HARAPKAN WARGANYA DAPAT BERSAING DALAM DUNIA GLOBAL
DI HUT RI, RIDWAN KAMIL HARAPKAN WARGANYA DAPAT BERSAING DALAM DUNIA GLOBAL

Walikota Bandung Ridwan Kamil berharap di HUT Indonesia ke-70 ini menjadi momentum bagi Indonesia khususnya Bandung agar dapat bersaing dengan perekonomian dunia global.
Karena menurutnya dengan teori ekonomi, ditahun 2030 Indonesia akan berada dirangking ketujuh dengan Ekonomi terbaik. Ia berharap agar pertumbuhan ekonomi dapat dijaga dengan memperbaiki situasi ekonomi sekarang.
Dengan teori ekonomi seperti itu, dirinya berharap agar warga Indonesia dapat memanen etos kerja, sehingga nantinya warga Bandung pun akan dapat bersaing dengan warga dari negara lain. Hal itu tanpa sebab, karena warga masyarakat ekonomi Asean sudah akan hadir di akhir tahun 2015.
"Saya berharap di kemerdekaan ini, warga bisa bersaing dengn warga negara lain. Jangan mengandalkan situasi dalam negeri saja, tapi bisa bersaing diluar negeri,"ujarnya.
Karena dengan seperti itu, ia mengatakan jika warga Bandung harus memiliki sifat cerdas dan peduli. Menurutnya, dengan sifat cerdas dan peduli, akan lahir generasi yang bisa bersaing dan peduli kepada Indonesia, karena bangsa ini masih banyak masalah.
Dengan kemerdekaan ini juga ia ingin memberikan yang terbaik kepada Indonesia dari sikap etos kerja yang ia emban ketika menjadi walikota. Ia menerangkan bahwa etos kerja keras. Cerdas dan tuntas adalah hal yang ia bisa berikan kepada Bangsa Indonesia.
"Intinya mari berprestasi. Saya kira pendiri bangsa akan bangga, bahwa generasi selanjutnya adalah generasi yang tidak menyia-nyiakan waktu,"ungkapnya.
Dirinya juga memberikan catatan kepada Kota Bandung, jika pekerjaan rumah dari kota kembang ini masih banyak. Katanya, kemiskinan dan tingkat putus sekolah masih ada.
"Kuncinya harus adil dan makmur. Ternyata keadilan dan kemakmuran belum sampai. Kita masih cicil, mudah-mudahan dengan program pemkot berkeadilan sedang disiapkan,"pungkasnya.