PEMERINTAH HARUS PRO AKTIF DALAM MENYONGSONG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Walikota Bandung Ridwan Kamil mencermati ada dua hal yang harus disiapkan dalam menyongsong masyarakat ekonomi Asean. Menurutnya dua hal tersebut adalah masalah perilaku dan pola pikir.
Ia mengatakan jika Pemerintah jangan menggunakan pola pikir 'jaga warung', untuk menunggu rezeki dan kesempatan hadir. Katanya, pemerintah harus mempunyai konsep manajemen pro-aktif.
Pola pikir seperti itu juga yang ia terapkan kepada Kota Bandung dalam menyambut masyarakat ekonomi Asean. Hal itu telah ia buktikan dengan melakukan dinas keluar negeri untuk 'menjemput bola' mencari investor agar berinvestasi di Bandung.
"Karena Ekonomi ini akan tumbuh berkembang kalau ada investasi. Itulah kenapa saya turun langsung ke investor besar yang mau datang ke Bandung,"ujarnya di Gedung Merdeka, Sabtu (22/8).
Selain berivestasi dengan pihak luar, dirinya juga telah melobi pemerintah pusat agar perceptatan ekonomi di Bandung bisa hadir lebih awal. Salah satunya dengan adanaya kereta super cepat dan Bandung Teknopolis.
Menurut pria yang disapa Emil ini, kunci dalam menyongsong masyarakat Asean itu terletak dari pemerintah yang proaktif. Karena dengan begitu dalam waktu dekat, masyarakat ekonomi global bisa hadir.
Setelah merubah konsep pola pikir dalam pemerintahan, ia juga berujar langkah selajutnya berada di masyarakatnya. Dirinya menambahkan bahwa masyarakat harus memiliki softskill dengan bisa berbahasa Inggris.
Ia menitipkan kemampuan bahasa tersebut kepada anak-anak muda dan penggerak UMKM di Kota Bandung harus bisa dikuasai.
"Saya titipkan kepada anak-anak muda dan UMKM yang namanya bahasa Inggris harus dikuasai,"ungkapnya.
Orang nomor satu di Kota Bandung ini juga menututkan jika ekonomi online akan dijadikan target olehnya. Hal itu didasari dengan kesiapannya dalam membangun Bandung Teknopolis.
"Bandung dengan dengan kota teknologi. Ekonomi online akan jadikan unggulan, karena ada studi kasusnya jika ekonomi online luar biasa hasilnya,"pungkasnya.