PENYERAPAN APBD HARUS DIMAKSIMALKAN SAMPAI AKHIR TAHUN 2015

Walikota Bandung Ridwan Kamil menginstruksikan kepada kepala SKPD, lurah dan camat di Kota Bandung untuk memastikan penyerapan APBD dapat diserap semaksimal mun

Miftah Sabtu, 13 Agustus 2016 09:45
PENYERAPAN APBD HARUS DIMAKSIMALKAN SAMPAI AKHIR TAHUN 2015
PENYERAPAN APBD HARUS DIMAKSIMALKAN SAMPAI AKHIR TAHUN 2015

Walikota Bandung Ridwan Kamil menginstruksikan kepada kepala SKPD, lurah dan camat di Kota Bandung untuk memastikan penyerapan APBD dapat diserap semaksimal mungkin sampai bulan Desember 2015.
Hal itu ia utarakan saat Workshop Percepatan Pelaksanaan Program Kegiatan dan Realisasi Penyerapan APBD Tahun 2015 di Lingkungan Pemkot Bandung, di Ruang Serbaguna Balaikota Bandung, Kamis (3/6).
Menurutnya jika penyerapan dapat dilakukan semaksimal mungkin hingga akhir tahun, perubahan yang terjadi ke warga Bandung akan terasa cepat. "Perubahan ke arah positif itu sedang kita upayakan,"ujarnya.
Untuk memecahkan masalah penyerapan yang masih rendah hingga bulan September ini, ia telah melakukan bentuk reformasi diranah Inspektorat. Dirinya berujar jika Inspektorat ditahun ini akan memeriksa diwaktu-waktu tertentu, sehingga jika ada masalah dapat dikumpulkan hingga hari ini.
Dengan seperti itu, menurutnya maslah seperti kelurahan yang bermalasan membelanjakan PIPPK, kecurangan peserta lelang dapat diantisipasi dari sekarang.
"Itu sudah diantisipasi dari sekarang, sehingga penyerapan tinggi ditahun ini dengan cara workshop begini, bisa memetakn masalah,"ungkapnya.
Walaupun begitu, ia tidak memungkiri jika masih ada saja masalah persepsi yang belum terselesaikan. Pria yang kerap disapa Emil ini mencontohkan jika ada bantuan dari Provinsi Jawa Barat sebesar 135 juta untuk pembangunan satu ruang kelas.
Namun menurutnya dengan dana seperti itu di Bandung tidak akan cukup, karena standarnya pembangunannya berkisar 250 juta sampai 270 juta.
"Jadi yang sudah dianggarkan provinsi, akhirnya Disdik Kota Bandung tidak bisa menyerap. Karena dengan 135 juta perkelas tidak jadi apa-apa,"tuturnya.
Sementera, kata Ridwan Kamil untuk penyerapan PIPPK sudah mencapai 30 persen. Ia menerangkan jika kegiatan dan barang hasil dari PIPPK sudah bisa berjalan dan dilaksanakan, tapi pencairannya mengikuti dari belakang.
"Karena mengikuti dari belakang, seolah-olah penyerapan rendah. Karena secara realita kegiatan sudah sangat bisa dilaksanakan,"pungkasnya.