DUA TAHUN KEPEMIMPINAN, RIDWAN KAMIL MAKAN LOTEK BERSAMA REKTOR ISLAMIC ONLINE UNIVERSITY

Tepat dua tahun memimpin di Kota Bandung, Ridwan Kamil sebagai Walikota Bandung makan siang bersama wartawan, Rizwan Malik anak Duta Besar Inggris untuk Indones

Miftah Sabtu, 13 Agustus 2016 09:45
DUA TAHUN KEPEMIMPINAN, RIDWAN KAMIL MAKAN LOTEK BERSAMA REKTOR ISLAMIC ONLINE UNIVERSITY
DUA TAHUN KEPEMIMPINAN, RIDWAN KAMIL MAKAN LOTEK BERSAMA REKTOR ISLAMIC ONLINE UNIVERSITY

Tepat dua tahun memimpin di Kota Bandung, Ridwan Kamil sebagai Walikota Bandung makan siang bersama wartawan, Rizwan Malik anak Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Rektor Islamic Online University Bilal Phillips.
Acara makan siang tersebut dilaksanakan di Ruang Media Balaikota Bandung, Jalan Wastukancana No.2, Rabu (16/9).
Menurut Ridwan Kamil, Dr Bilal merupakan pendakwah international. Dari dakwahnya itu banyak orang Amerika yang masuk Islam. Ia juga memiliki perguruan tinggi Islam online yang sampai saat ini kurang lebih ada sekitar 25 ribu murid dari Amerika.
"Di Inggris dia memiliki 20 ribu murid, sedangkan di Indonesia sebanyak 1500,"ujarnya.
Dengan makin banyaknya murid yang bergabung di sekolahnya, kata Ridwan dia membutuhkan penerjemah konten-konten kuliahnya ke Bahasa Indonesia.
"Jadi ke Bandung salah satu misinya mencari partner untuk membantu konsep Islamic Online University serta penerjemahnya,"ungkapnya.
Selain berbincang dengan Bilal, Ridwan Kamil juga berkesempatan untuk mengobrol dengan wartawan terkait dua tahun kepemimpinannya.
Ia mengatakan jika bersama Mang Oded (Wakil Walikota) sudah bekerja keras ingin menunjukan begitu banyak masalah yang ingin diselesaikan di waktu yang secepatnya.
Dirinya berharap agar masyarakat bisa menilai bahwa tahun kepemimpinannnya ini, ia dan Mang Oded sudah memperlihatkan kemampuannya. "Mudah-mudahan ditahun berikutnya yang bagus dipertahankan yang kurang disempurnakan,"imbuhnya.
Selama dua tahun, ia tidak menduga problem di Kota Bandung bisa sangat banyak dan mendapati tuntutan masyarakat yang meminta melebihi apa yang telah dijadwalkan.
Sehingga ia menjelaskan jika perubahan itu butuh proses, karena ada sebagian pihak yang tidak melihat proses sebagai bagian dari membangun kota.
Untuk masalah birokrasi, ia menuturkan bahwa ada perubahan, namun hal-hal negatif masih saja ada. Maka dari itu, ditahun ketiga ia bisa mempersembahkan perubahan itu.
"Mudah-mudah September 2016. Apa-apa yang dijanjikan lebih terasa. Semakin saya tahu penyakitnya, semakin saya senang mengambil tindakan,"tuturnya.
Walikota yang gemar berpeci ini mengutarakan masih belum puas selama dua tahun ini. Karena masih ada program yang terkendala regulasi, biaya dan sistem.
"Saya belum puas karena kecepatan baru 60 persen. Ditahun depan misi saya menggolkan PPP untuk memberikan perubahan cepat,"pungkasnya.