PEMKOT BANDUNG TERUS DUKUNG SOSIALISASI PENANGGULANGAN HIV AIDS

Pemerintah Kota Bandung bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Bandung terus berupaya memberikan penyuluhan dan pemahaman mengenai HIV dan Aid

Miftah Sabtu, 13 Agustus 2016 09:45
PEMKOT BANDUNG TERUS DUKUNG SOSIALISASI PENANGGULANGAN HIV AIDS
PEMKOT BANDUNG TERUS DUKUNG SOSIALISASI PENANGGULANGAN HIV AIDS

Pemerintah Kota Bandung bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Bandung terus berupaya memberikan penyuluhan dan pemahaman mengenai HIV dan Aids kepada warga masyarakat Kota Bandung.
Data terakhir menunjukkan sampai saat ini terdapat 3.500 orang di Kota Bandung terjangkit HIV dan Aids, dan 1.500 orang yang diperkirakan belum teridentifikasi. Hal itu dikatakan Wakil Walikota Bandung Ridwan Kamil usai audiensi bersama Komisi Penanggulangan Aids Kota Bandung di Balaikota Bandung, (2/10/2015).
“Saya tadi mendapat gambaran tentang perkembangan pengelolaan penanggulangan HIV Aids di Kota Bandung, Saya sangat prihatin dengan 3500 orang tertular HIV Aids, bahkan jika di total dengan yang belum teridentifikasi diperkirakan 5000 orang, berarti 1500 belum teridentifikasi,” Ujar Oded.
Oded menngatakan bahwa KPA Kota Bandung ini membutuhkan ada sebuah perhatian yang lebih dari pemerintah kota. “Saya tadi sudah arahkan, salah satu bentuk perhatian kami adalah program-program mereka diselaraskan dengan program-program pemkot, saya pun melihat program program mereka  sangat membutuhkan tambahan anggaran,” Katanya.
Jika peningkatan anggaran nantinya terwujud maka diharapkan dengan program-program yang mereka telah siapkan akan bisa berbuat lebih dalam penanggulangan HIV dan Aids tersebut.
Selain itu Oded pun menyarankan agar KPA Kota Bandung dalam sosialisasi HIV dan Aids ini bisa berkolaborasi dengan kekuatan kekuatan yang lain contohnya seperti penyuluh agama.
“Penyuluh agama di Kota Bandung itu ada 450 orang, 87 diantaranya sudah PNS, berarti dengan total 30 kecamatan kita bisa berdayakan 15 orang penyluh agama di satu kecamatan,” Katanya.
Peran penyuluh agama diharapkan nantinya bisa bersinergi dengan penyuluh, LSM-LSM yang juga berperan dan berkolaborasi dengan KPA Kota Bandung. Oded pun mengarahkan agar berkolaborasi juga dengan Forum Koordinasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) dengan pertimbangan FKDT dapat menyentuh dengan masyarakat langsung, orang tua, dan anak sekolah.
Sementara itu, ketua harian KPA Kota Bandung Sukarno menghimbau agar masyarakat agar secara sadar memeriksakan diri agar bisa tercatat. Ia menambahkan sesuai dengan Permendagri No 20 tahun 2007, agar pihaknya terus melibatkan masyarakat dalam sosialisasi dan memberikan pemahaman secara menyeluruh di masyarakat.