BANDUNG DAPAT HIBAH SENILAI 4,6 JUTA EURO DARI BELANDA

Kota Bandung mendapatkan hibah senilai 4,6 Juta Euro yang setara dengan 75 miliar rupiah dari Belanda. Hibah tersebut diperuntukan untuk meningkatkan infrastruk

Miftah Sabtu, 13 Agustus 2016 09:45
BANDUNG DAPAT HIBAH SENILAI 4,6 JUTA EURO DARI BELANDA
BANDUNG DAPAT HIBAH SENILAI 4,6 JUTA EURO DARI BELANDA

Kota Bandung mendapatkan hibah senilai 4,6 Juta Euro yang setara dengan 75 miliar rupiah dari Belanda. Hibah tersebut diperuntukan untuk meningkatkan infrastruktur PDAM Tirtawening.
Hal itu dikatakan Walikota Bandung Ridwan Kamil usai penandatanganan hibah dari Belanda, di Balaikota Bandung, Jalan Wastukencana, Jumat (9/10/2015).
Ridwan mengatakan hal itu merupakan buah dari kunjangannya ke belanda beberapa waktu lalu. Selain itu Ridwan pun sebelumnya telah berupaya untuk meyakinkan Belanda bahwa Kota Bandung pantas untuk mendapatkan dana hibah untuk perbaikan dan penambahan infrastruktur PDAM.
“Hasil kunjungan saya ke eropa khususnya ke Belanda secara resmi kita mendapat hibah nilainya 4,6 juta euro dari belanda. Diperuntukan untuk peningkatan kapasitas supply air minum kepada warga Bandung yang memang perlu ditingkatkan menjadi lebih maksimal,” Ujar Ridwan.
Ridwan menilai bahwa orang-orang Eropa perlu diyakinkan agar mereka serius memberi dana hibah ke Indonesia. “Dua kali saya kesana, itu menunjukan kalau orang eropa itu perlu diyakinkan, saya bahkan harus berdebat,” terangnya.
Ridwan menegaskan bahwa kunjungan-kunjungan dinas ke luar negerinya dalam rangka berujung pada penguatan program-program yang menghasilkan bantuan atau dukungan ke Kota Bandung.
Hibah dari Belanda tersebut datang dari berbagai sumber yakni PDAM Belanda, LSM Belanda urusan air, dan ada juga dari pemerintahan pusat.
Secara detail, hibah tersebut nantinya diarahkan pada infrastruktur, peningkatan teknologi dan mengurangi kebocoran. “Nanti menambahkan infrastruktur, pipa, teknologi, dan mengurangi kebocoran, pipa-pipa ilegal,” Katanya.
Dipilihnya Belanda menjadi negara sumber hibah untuk peningkatan kualitas dan pelayanan air di Bandung karena Belanda dianggap merupakan negara yang mampu mengelola air dengan baik. “Itu perusahaan kelas dunia, kalau urusan air terbaik sedunia itu Belanda, sekolah air terbaik juga di belanda,” terangnya.
Lebih lanjut Ridwan menjelaskan bahwa perusahaan Vitens Evides International (VEI) dari Belanda ini merupakan perusahaan terbaik sedunia, mereka memiliki program untuk menaikkan kualitas perusahaan air di seluruh dunia, khsusunya di Asia dan Afrika untuk memiliki standar International pelayanan tinggi.
Tak hanya itu, nantinya perusahan tersebut akan melatih tim teknis PDAM dan jajaran direksinya agar memiliki kemampuan kelas dunia, sehingga dalam tiga tahun kedepan manajemen PDAM sudah standar dunia, dengan indikator kepuasan pelanggan dan pelayanan meningkat, termasuk mereka juga membantu rencana pembangunan 30 hektar danau di Gedebage.