KOTA BANDUNG MENJADI PILOT PROJECT OPEN CONTRACTING DARI WORLD BANK

Wakil Walikota Bandung Oded M Danial menerima kunjungan rombongan World Bank di Ruang Tengah, Balaikota Bandung, Kamis (19/11). Rombongan World Bank terdiri dar

Miftah Sabtu, 13 Agustus 2016 09:46
KOTA BANDUNG MENJADI PILOT PROJECT OPEN CONTRACTING DARI WORLD BANK
KOTA BANDUNG MENJADI PILOT PROJECT OPEN CONTRACTING DARI WORLD BANK

Wakil Walikota Bandung Oded M Danial menerima kunjungan rombongan World Bank di Ruang Tengah, Balaikota Bandung, Kamis (19/11). Rombongan World Bank terdiri dari Open Contracting Team Leader Marcela Rozo dan Open Contracting Team Member Abdulaye Fabregas.
Tim Rombongan World Bank datang ke Bandung ingin mengetahui keterbukaan soal sistem pengadaan dan lelang. Selain itu juga mereka menunjuk Kota Bandung sebagai pilot project open contracting dengan digagas dan diprakarsai oleh The World Bank.
Oded M Danial menyambut baik atas adanya pilot project tersebut. Menurutnya hal itu dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi penyelenggaraan pengadaan barang jasa di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.
“Tidak hanya sebatas tingkat lokal saja, tetapi akan mencakup dunia internasional. Mudah-mudahan project ini dapat meningkatkan citra Pemerintah Indonesia di Mata Dunia,”ujarnya.
Dalam rangka pelaksanaan pilot project tersebut, Oded juga berujar jika Pemkot Bandung telah dan akan melakukan upaya dan langkah-langkah sistematis. Salah satunya dengan mengintergrasikan sistem LPSE dan BIRMS atas fasilitasi LKPP.
“Diharapkan fasilitasi LKPP dan dukungan dari World Bank dapat dilakukan secara berkesinambungan. Sehingga sistem aplikasi akan diintergrasikan dan dapat berjalan dengan baik,”ungkapnya.
Sementara itu Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemkot Bandung, Dedi Sopandi, mengatakan Kota Bandung memiliki kelebihan soal open contracting dibandingkan kota dan kabupaten lainnya di Indonesia. Sehingga dirinya mengaku bangga dipilih menjadi projek percontohan.
Ia juga menerangkan bahwa daerah lain, open contractingnya baru sebatas lelang di atas Rp 200 juta. Lelang tersebut melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Untuk di Bandung sendiri keterbukaan lelang dan data informasi pengadaan sampai kepad posisi penunjukan dan pengadaan langsung melalui BIRMS.
“Saat ini yang telah dilakukan ialah antara Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) Di LPP sudah intergrasi dengan BIRMS,”imbuhnya.
Open Contracting Team Leader Marcela Rozo menjelaskan Open contracting merupakan sistem keterbukaan informasi dalam hal transparansi serta akuntabilitas berkaitan kontrak yang berhubungan dengan pengadaan atau jasa pemerintahan. Sistem tersebut berguna untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau korupsi.
Ia menambahkan jika World Bank mendukung atas semua yang dilakukan oleh Bandung untuk usahanya dalam transaparansi menggunakan data-data pengadaan yang lebih baik.