PEMKOT BANDUNG DAN BI LUNCURKAN BANDUNG SMART CARD

Guna mewujudkan "Bandung Smart City" dan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di Kota Bandung,pemerintah Kota Bandung bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank In

Miftah Sabtu, 13 Agustus 2016 09:46
PEMKOT BANDUNG DAN BI LUNCURKAN BANDUNG SMART CARD
PEMKOT BANDUNG DAN BI LUNCURKAN BANDUNG SMART CARD

Guna mewujudkan "Bandung Smart City" dan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di Kota Bandung,pemerintah Kota Bandung bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Barat meluncurkan Bandung Smart Card di KpwBI Provinsi Jawa Barat, Jalan Braga, Kota Bandung, Senin (14/12/2015).
Dengan adanya Bandung Smart Card tersebut kedepan diharapkan akan membantu masyarakat Kota Bandung untuk berbagai kegiatan seperti berbelanja, pembelian tiket, pembayaran tagihan, sebagai kartu identitas dan kartu akses.
Wali Kota Bandung mengatakan nantinya kartu tersebut bisa digunakan untuk berbagai hal seperti transaksi-transaksi di sekolah, tiket TMB, vending machine dan mesin-mesin parkir, nanti untuk tahap kedua, Bandung Smart Cart tersebut bisa dimasukkan dengan data-data pribadi, data kesehatan dan data pribadi.
"Nanti kalau ke rumah sakit atau ke dokter tidak usah bawa record medis, sampai suatu hari akhirnya Kota Bandung warganya cukup dengan satu kartu untuk semua urusan, baik isinya data maupun transaksi," Kata Ridwan.
Ridwan menjelaskan kerjasama ini dalam rangka membantu program Bank Indonesia (BI) mengurangi uang tunai.
"Sekarang untuk Kota Bandung transaksi non tunai untuk nilai yang besar sebesar 330 triliun, sementara untuk transaksi kecil 47 triliun, untuk yang tunai 49 triliun, nah untuk yang tunai nantinya dapat digeser ke non tunai," jelasnya.
Ridwan berharap suatu hari nanti tidak lagi orang membawa uang cash yang memiliki resiko-resiko yauh lebih tinggi.
"Mudah-mudahan dalam waktu dua tahun kedepan, diharapkan kira-kira 2017 nanti, GGNT ini sudah jadi budaya," katanya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat Rosmaya Hadi mengatakan diluncurkannya Bandung Smart Card tersebut merupakan untuk mendukung Bandung Smart City yang salah satunya cirinya dilihat dari sistem pembayaran sebagai perwujudan smart city termasuk didalamnya bagaimana mengelola kota dengan efisien.
"Posisi Bandung dari tatanan ekonomi menunjukkan pertumbuhan terkakhir nencapai 8,86 persen dan menyumbang 35.5 persen untuk Jawa Barat," ujarnya.
Rosmaya menambahkan pada Januari hingga Oktober 2015, arus uang yang masuk di Kota Bandung mencapai 49,59 triliun yang keluar 31,16 triliun, dan yang beredar sebeaar 18,43 triliun.
Hal itu menunjukan Kota Bandung memiliki potensi besar sebagai salah satu pusat perekonomian di Jawa Barat yang tercermin dari indikator keuangan inklusifnya.