RIDWAN KAMIL MERESMIKAN PEDESTRIAN JALAN RIAU

Walikota Bandung Ridwan Kamil meresmikan trotoar Jalan LLRE Martadinata (Jalan Riau), Senin (28/12). Jalan tersebut merupakan salah satu proyek pedestrian yang

Miftah Sabtu, 13 Agustus 2016 09:46
RIDWAN KAMIL MERESMIKAN PEDESTRIAN JALAN RIAU
RIDWAN KAMIL MERESMIKAN PEDESTRIAN JALAN RIAU

Walikota Bandung Ridwan Kamil meresmikan trotoar Jalan LLRE Martadinata (Jalan Riau), Senin (28/12). Jalan tersebut merupakan salah satu proyek pedestrian yang dibangun oleh Pemkot Bandung sebagai tempat berjalan kaki warga Bandung dan wisatawan.
Pedestrian Jalan Riau dibangun menggunakan batu granit dan dikhiasi oleh kursi taman, bola batu dan lampu penerangan jadul. Selain itu juga ditempat tersebut dipasang pemandu jalan sebagai penunjuk lokasi bagi wisatawan.
Menurut Ridwan Kamil penggunaaan pavling blok di trotoar tidak diperbolehkan lagi. Ia berucap hanya ada dua yang boleh dibangun di trotoar yaitu granti dan beton berpola seperti yang dia lakukan di Jalan Dalem Kaum.
“Trotoar harus naik kelas, jadi bukan tiap tahun diganti. Pavling blok udah gak boleh lagi. Yang boleh hanya granit dan beton berpola. Granit akan dipasang di jalan protokol, kalau yang non protokol akan dipasang beton berpola,”ujarnya.
Selain di Jalan Riau akan ada sekitar 10 hingga 12 ruas jalan lagi yang akan dibangun serupa. Projek tersebut akan dikerjakan pada tahun 2016.
Ruas jalan tersebut meliputi dari Jalan Dago di Merdeka hingga Simpang, serta akan ada di Jalan Buahbatu, Mohammad Toha,  Ahmad Yani, Gatot Subroto dan jalan lainnya. Dengan begitu, ia berharap pedestrian akan merata ke seluruh wilayah Kota Bandung. Namun  projek tersebut masih akan berpusat di tengah kota karena sebagai daerah yang banyak kunjungannya paling tinggi.
Anggaranya 2016 untuk pedestrian itu 75 Milliar. Diutamakan di  ruas Dago dulu karena traffic dan citranya paling tinggi,”ungkapnya.
Ridwan Kamil mengutarakan pembangunan pedestrian itu akan dikombinasikan dengan panca trotoar. Ia menjelaskan bahwa pedestrian harus memiliki bangku duduk jika memungkinkan, bola batu untuk keamanan, lampu penerangan jadul, pot bunga dan tempat sampah.
Untuk menjaga trotoar dari parkir sembarangan kendaraan bermotor, dirinya sudah menghimbau Dishub Kota Bandung untuk patroli sesering mungkin. Namun jika ada pengusaha Factory Outlet atau toko yang tetap memarkirkan kendaraan wisatawannya, ia akan memberikan sanksi.
“Untuk sanksi kita liat aturannya sedang dikaji tentang toko-toko yang parkirannya tidak cukup. Yang namanya parkiran tidak akan pernah cukup, tapi menggeser perilaku orang datang kesebuah tempat tidak pakai mobil. Sampai kapanpun parkiran tidak akan cukup,”Pungkasnya.