Menuju Bandung Kota Sepeda

Kampanye yang digencarkan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung untuk mengubah paradigma masyarakat agar mengurangi penggunaan kendaraan pribadi terus di

Roni Sabtu, 20 Agustus 2016 16:11
Menuju Bandung Kota Sepeda
Menuju Bandung Kota Sepeda

Kampanye yang digencarkan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung untuk mengubah paradigma masyarakat agar mengurangi penggunaan kendaraan pribadi terus dilakukan. Usai meresmikan #JumatNgangkot, Dishub kini sedang merintis program Bandung Kota Sepeda.

Penggunaan sepeda di Kota Bandung semakin hari kian diminati. Terlebih lagi setelah dicontohkan oleh Wali Kota Bandung yang sejak awal dilantik konsisten menggunakan sepeda untuk mobilisasi jarak dekat di dalam Kota Bandung. Berbagai kampanye seperti Bike to Work dan Bike to School pun mulai membuahkan hasil. Kali ini, Dishub ingin mengajak lebih banyak orang, baik masyarakat maupun pelancong, untuk bersepeda di Kota Bandung.

Untuk itu, salah satu upaya strategisnya adalah dengan menggaet komunitas pesepeda, Forum Humas Hotel Berbintang Kota Bandung, Komunitas Aleut, dan stakeholder lainnya untuk berkolaborasi. Sasarannya adalah untuk mempopulerkan kembali bersepeda di Kota Bandung. Sebab menurut Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil, Bandung termasuk kota yang ramah bagi sepeda.

"Ada dua jenis kota. Ada kota-kota yang tidak nyaman bersepeda, ada kota yang nyaman bersepeda. Nah kita yang kedua. Faktornya apa? Karena cuaca," jelas Ridwan di Pendopo Kota Bandung, Jumat (19/08/2016).

Komunitas-komunitas tersebut akan memainkan peran masing-masing untuk mewujudkan Bandung Kota Sepeda. Forum Humas Hotel Berbintang Kota Bandung, misalnya, akan berupaya menyediakan sepeda di hotel-hotel khusus untuk digunakan konsumennya. Tujuannya agar para pelancong dapat tertarik mengelilingi Kota Bandung dengan bersepeda. Terdapat 32 hotel yang tergabung di dalam forum ini.

"Jika tiap-tiap hotel bisa menyediakan 10 sepeda saja, itu sudah sangat membantu," tutur Ridwan.

Selain itu, ada pula Komunitas Aleut yang menggagas tur Kota Bandung menggunakan sepeda. Selama ini, Komunitas Aleut mengajak masyarakat mengenal sejarah Kota Bandung dengan 'aleut-aleutan' berjalan kaki.

Komunitas Aleut sudah menyiapkan berbagai rute tur sepeda. Terdapat 9 rute menarik yang ditawarkan komunitas ini, yakni rute Jejak Soekarno, Bandung Baheula, Archipelwijk, Rasia Bandung, Bandung Lautan Api, Taman Tematik, Jalur Ngopi, Bandung Ibukota Hindia, dan Kawasan Kedokteran.

Khusus rute Rasia Bandung, Komunitas Aleut memaparkan rutenya antara lain mulai dari Kopi Purnama, lanjut menuju Pasar Baru, kemudian melintasi Jl. Belakang Pasar, kemudian rehat di eks Hotel Surabaya, lanjut lagi ke Stasiun KA Bandung, kemudian berbelok ke Jalan Pecinan Lama, lalu mampir ke Toko Kopi Aroma, dan berakhir di Banceuy. Total durasi perjalanan hanya memakan waktu 3 jam untuk rute ini.

Ridwan pun menyambut positif gagasan ini. Ia pun meminta komunitas bersama Dishub untuk mematangkan teknis sebelum ia publikasikan kepada warga Bandung.

"Siapkan dulu mekanismenya secara matang. Nanti biar saya promosikan ke warga Bandung," ujar Ridwan.

--Upaya Lainnya--

Selain memopulerkan wisata sepeda, Dishub juga telah merancang program lain untuk mendukung Bandung menuju Kota Sepeda. Program-program tersebut salah satunya adalah memperbanyak lajur sepeda di jalan-jalan strategis, mempromosikan sepeda melalui publikasi banner kampanye publik bersepeda, serta pembuatan intermoda sepeda dengan pembuatan rak khusus di bis kota dan kereta api rute Jakarta-Bandung.

Di sisi lain, Dishub juga akan mempromosikan penggunaan sepeda untuk transportasi jarak dekat. Hal ini akan didukung dengan pemasangan infrastruktur rak sepeda di beberapa titik trotoar.

Strategi lainnya adalah penggunaan sepeda sebagai moda feeder dan subfeeder station. Upaya ini dirancang dengan pembuatan rak sepeda di halte-halte dan shelter angkutan umum serta meresmikan Bandung Bike Sharing.

Peresmian program ini akan dilakukan dalam waktu dekat. Segenap jajaran Dishub akan segera mematangkan dan mengeksekusi konsep ini agar bisa mempercepat pengurangan kemacetan di Kota Bandung.