INDONESIA’s ATTRACTIVENESS AWARD 2016

Kota Bandung kembali mendapatkan penghargaan Indonesia’s Attractiveness Award (IAA) 2016 dari Tempo Media dan Frontier Consulting Grup, setelah tahun sebe

Miftah Jumat, 23 September 2016 02:24
INDONESIA’s ATTRACTIVENESS AWARD 2016
INDONESIA’s ATTRACTIVENESS AWARD 2016


Kota Bandung kembali mendapatkan penghargaan Indonesia’s Attractiveness Award (IAA) 2016 dari Tempo Media dan Frontier Consulting Grup, setelah tahun sebelumnya pun menerima penghargaan tersebut.

Penghargaan yang diterima kali ini, bukan hanya satu kategori tapi 5 kategori yaitu Kota Terbaik kategori Pariwisata, kategori investasi, kategori  terbaik Infrastruktur, kategori indeks di atas rata-rata  sebagai peringkat Platinum sebagai Kota Terbaik, begitu juga dengan kota terbaik perkoridor MP3EI untuk pulau Jawa, Kota Bandung dinyatakan sebagai yang terbaik.

Penghargaan diterima langsung oleh Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil, pada acara Malam Penganugerahan Indonesia Attractiveness Index, di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (22/09/16).

Menurut catatan, penilaian penghargaan ini dilakukan terhadap kota/kabupateb yang lolos nominasi. Penentuan nominasi itu sendiri dilakukan dengan 3 indikator, yaitu kontribusi PDRB terhadap PDRB di atas 25% atau PDRB di atas rata-rata PDRB koridor MP3EI, kedua pertumbuhan PDRB lebih besar dari rata-rata pertumbuhan koridor MP3EI atau PDRB perkapita lebih besar dari rata-rata PDRB perkapita Koridor MP3EI, dan yang ketiga kabupaten/kota yang tidak lolos indikator pertama dan kedua tetapi mendapatka penghargaan IAI 2015.

Dari ketiga kriteria tersebut terdapat 99 kabupaten dan 38 kota yang lolos nominasi, dan 32 provinsi yaitu provinsi dari kabupaten/kota yang menjadi nominasi IAI level kabupaten/kota plus DKI Jakarta.

Pengukuran IAI 2016 menggunakan empat dimensi yaitu investasi, infrastruktur, pariwisata dan pelayanan publik. Seluruh dimensi penilaian dilakukan berdasarkan data sekunder dan data primer, kecuali pelayanan publik yang dinilai berdasarkan data primer.  Data sekunder untuk dimensi investasi, infrastruktur dan pariwisata berasal dari berbagai instansi seperti BKPM, BPS, BI, dan kementerian-kementerian. Sedangkan untuk data primer dilakukan dengan cara mystery calling terhadap 12 institusi di masing-masing kota/kabupaten.

Seusai menerima penghargaan tersebut Wali Kota Bandung mengucapkan rasa syukurnya atas diraihnya penghargaan tersebut. “Alhamdulillah ini menunjukkan perubahan di Kota Bandung, saya tidak bilang sempurna tetapi sudah membaik,” Ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya cara mengukur Bandung sudah membaik bukan oleh diri sendiri tetapi oleh publik. “Penghargaan ini ilmiah karena dilakukan survey, sehingga hal ini menyemangati bahwa ada perubahan di Kota Bandung,” jelasnya.

Kedua, menurut wali kota, penghargaan ini merupakan kerjasama semua pihak, dirinya hanya simbol menerima penghargaan ke panggung. “Di balik penghargaan ini ada kerjakeras birokrat yang mau berubah, partisipatif warga, dan pihak-pihak ketiga yang percaya ke Kota Bandung,” jelasnya.

Ridwan Kamil juga berharap penghargaan ini akan menyemangati. “akan kita set bukan menurun, tapi akan kita pertahankan dan tingkatkan dari tahun ke tahunnya,” harapnya.

Wali Kota juga menambahkan bahwa hidup itu tidak mencari pujian dan penghargaan, tetapi merupakan kebutuhan. “Apabila hasil kerja keras kita diapresiasi dan di beri penghargaan ya syukur,” jelasnya.

“Saya juga berharap berita baik ini diberitakan sehingga warga termotivasi dan kota Bandung makin keren,” pungkasnya.