RIDWAN KAMIL RESMIKAN GEDUNG PENDIDIKAN DAN CETIYA BODHI SINAR TERANG

Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil beserta Pembimbing Masyarakat Budha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Eko Supeno meresmikan gedung pe

Miftah Minggu, 02 Oktober 2016 09:48
RIDWAN KAMIL RESMIKAN GEDUNG PENDIDIKAN DAN CETIYA BODHI SINAR TERANG
RIDWAN KAMIL RESMIKAN GEDUNG PENDIDIKAN DAN CETIYA BODHI SINAR TERANG


Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil beserta Pembimbing Masyarakat Budha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Eko Supeno meresmikan gedung pendidikan Bodhi Sinar Terang Bandung dan Cetiya Bodhi Sinar Terang Bandung di Jalan Jenderal Sudirman No. 478-480 Bandung, Minggu (02/10/2016).

Sekolah yang dimiliki oleh Yayasan Dharma Sugih Sejati itu terdiri dari 5 lantai dengan berbagai fasilitas yang representatif, mulai dari ruang kelas, multimedia, kolam renang, dan sarana  ibadah. Istimewanya, meskipun sekolah tersebut berbasis agama Buddha, namun sekolah ini juga memberikan fasilitas yang sama untuk siswa agama lain, termasuk dalam hal tempat ibadah.

“Di sini semua kita berdiri bermacam-macam suku, bangsa, dan agama. Agama apapun saya terima, karena saya memilih kedamaian dan kasih yang tinggi,” ujar Soekarni Elyawati, Ketua Yayasan Dharma Sugih Sejati.

Sukarni menambahkan bahwa mimpinya adalah ingin mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi anak didiknya tanpa memandang latar belakang agama dan suku bangsa.

“Saya punya cita-cita ingin membangitkan anak bangsa Indonesia yang berkualitas dari pendidikan karakter maupun budi pekerti,” katanya.

Hal tersebut sejalan dengan prinsip yang dipegang oleh Ridwan Kamil. Sebagai Wali Kota Bandung, ia mengaku wajib pula memberikan pelayanan bagi umat Buddha.

“Sebagai Wali Kota Bandung saya adalah wali kota semua umat beragama, mau agamanya apa saja, selama orang itu KTP Bandung mendapat perlindungan dari saya, mendapat restu dari saya,” ucap Ridwan.

Ia pun mengapresiasi sikap pihak yayasan yang tidak membeda-bedakan muridnya berdasarkan suku bangsa dan agama.

“Artinya ini sangat menghormati konteks warga Kota Bandung yang mayoritas mungkin agamanya non-Buddha. Ini menunjukkan kebesaran hati dan toleransi antar umat beragama,” imbuh dia.

Sekolah ini menyelenggarakan pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Sekolah ini telah berdiri selama 5 tahun dan telah menempati gedung pendidikan ini selama kurang lebih 3 tahun.