Bandung Menjawab : RSKGM

Bandung menjawab menghadirkan Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan RSKGM Kota Bandung Dr Lucyianti Puspitasari dan Kepala Seksi Keperawatan RSKGM Kota Bandung D

Miftah Selasa, 11 Oktober 2016 14:30
Bandung Menjawab : RSKGM
Bandung Menjawab : RSKGM


Bandung menjawab menghadirkan Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan RSKGM Kota Bandung Dr Lucyianti Puspitasari dan Kepala Seksi Keperawatan RSKGM Kota Bandung Dr Rida Fatyarusida terkait standarisasi pelayanan dan pengembangan SDM, bertempat di Ruang Media Lounge Balai Kota Bandung, Selasa (11/10/2016).

Dalam kesempatannya Rida menjelaskan, untuk program kerja tahun 2016, RSKGM Kota Bandung sekarang ini fokus terhadap Akreditasi Rumah Sakit.

"Akreditasi rumah sakit ini merupakan standarisasi pelayanan, bulan November kami sudah mengajukan suratnya ke Komisi Akretditasi RS," jelasnya.

Ditambahkan olehnya, RSKGM merupakan rumah sakit tipe C, hanya mengikuti 4 pokja secara bertahap.

"Pokja tersebut diantaranya Hak Pasien Keluarga, Sasara Keselamatan Pasien, Pengendalian Pencegahan Infeksi dan Kualifikasi Pendidikan Staff,"jelasnya.

Ia menambahkan, beberapa hal sedang disiapkan baik sarana maupun prasarananya serta penambahan SDM.

"Hal tersebut kami siapakan, supaya rumah sakit kami sebagai rumah sakit gigi dan mulut bisa terakreditasi,"ujarnya.

Ditambahkan oleh Rida, saat ini pasien di RSKGM sudah mulai meningkat, dalam sehari pendaftar sekitar 300an dan yang tidak terlayani hampir 30 pasien,  sehingga banyak pasien yang kurang puas terhadap pelayanan dikarnakan tidak bisa terlayani semuanya.

"Dengan hal tersebut, kami menambah SDM dengan merekrut 3 orang dokter gigi dan 4 orang perawat gigi untuk memenuhi kekurangan SDM supaya pelayanan kepada pasien terlayani dengan baik,"ujarnya.

Terkait pelayanan di RSKGM, dimulai dari jam 8 sampai siang hari, tetapi dibatasi sesuai kemampuan dan waktu.

"Dalam pemeriksaan berbeda, kemampuan dokter untuk melayani pasien ada yang sampai 15 pasien per hari, tergantung waktu dan penyakit yang dirasakan oleh pasien,"tuturnya.

Mengenai tarif, di RSKGM lebih murah, karang gigi sekitar 250 ribu satu rahang, tapi kalo yang lainnya seperti penambalan gigi 40 ribu, cabut gigi 100 ribu, bedah mulut 350 ribu, odon tektomi 750 ribu.

"Dengan harga yang relatif murah ini kualitas kita untuk pelayanan dijamin baik, sesuai standarisasi saja untuk kepuasan pasien,"ujarnya. Untuk pendapatan, target tahun 2016 sekitar 7M.

"Kita memang masih kecil, dengan jumlah pasien yang banyak, apalagi dengan adanya bpjs, tarif di bawah standar masih belum terkejar. Sehingga banyak subsidi dari pemerintah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tujuan RS Pemerintah bukan mencari laba, tapi untuk fungsi sosialnya,"jelas Rida.

Peningkatan pasien 5 persen per tahun, dari 5000 pasien perbulan, rata rata yang menggunakan bpjs bulan kemaren 2800 an.

"Hampir 50:50, antara bpjs dengan pasien umum, karena kalo gigi tidak semua dilayani bpjs, kalo untuk berbau kosmetik tidak dilayani, seperti pemasangan behel,"jelasnya.

Lanjut Rida mennambahkan, selain menambah kuantitas, kita juga mengadakan kegiatan penigkatan kapasitas aparatur.

"Cara peningkatan tersebut dengan mengirim dokter-dokter dan perawat gigi untuk mengikuti seminar-seminar yang terkait dengan peningkatan pelayanan kepada pasien,"pungkas Rida.