Kerja Bakti

Dua lokasi yang terdampak banjir di Kota Bandung salah satunya daerah Pagarsih dan Pasteur. Pemkot Bandung terus melakukan upaya emergency untuk jangka pend

Miftah Kamis, 10 November 2016 11:48
Kerja Bakti
Kerja Bakti


Dua lokasi yang terdampak banjir di Kota Bandung salah satunya daerah Pagarsih dan Pasteur. Pemkot Bandung terus melakukan upaya emergency untuk jangka pendek dan menengah.

“Kita lakukan upaya upaya ini dengan petugas gorong gorong setiap kecamatan untuk membersihkan sedimen,” jelas Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil seusai meninjau lokasi di Babakan Irigasi daerah Pagarsih Kota Bandung, Rabu (9/11/2016).

Lanjut ia menyampaikan, dalam hitungan 2 minggu akan di pasang tol air.

“Satu di Pasteur dan dua di Pagarsih ini. Khusus di pagarsih, tol air digunakan untuk langsung mengalirkan air deras dari pagarsih ke citepus,” ujarnya.

Ridwan menambahkan, sebenarnya warga bandung di tiap kelurahan itu ada 10 petugas gorong gorong, jadi kalau ada mampet di wilayah sebenarnya sudah disediakan petugasnya.

“Nah hari ini di tarik dulu selama dua hari untuk  kerja bakti mendalamkan aliran yang dangkal,” tuturnya.

Untuk jangka menengah, bulan depan danau retensi di Jalan Bima. Danau di buat supaya menahan air yang ke Pagarsih ditahan dulu di Jalan Bima.

“Mudah mudahan selesai di bulan Januari, itu upaya terus kita lakukan untuk mengurangi potensi banjir,” ujarnya.

Lanjut ia menyampaikan, titik mana yang di gali itulah peran kecamatan dan kelurahan yang mengkoordinasikan.

“Dari wali kota memberikan 1500 petugas tinggal dimanfaatkan saja. Banjir di bandung secara umum sudah berkurang dengan kehadiran petugas gorong gorong ini. Tetapi ada yang menjadi titik ektrim, nah itu kita terus mencari upaya dan cara lebih dalam,” jelasnya.

Ridwan menambahkan, untuk mencegah terjadinya banjir sudah diupayakan, resikonya yaitu kita harus turun untuk bersama sama membersihkan.

“Intinya pemkot bekerja dengan upaya. Tidak ada kata menyerah walaupun belum optiamal,” pungkas Ridwan.

Lanjut Kepada sekretaris DBMP Kota Bandung Agoes Sjafrudin menjelaskan, dikarung berisi sedimen tanah terdapat 200 karung yang akan di buang, isi per karung limbah tersebut sekitar 25 kilo yang akan di buang ke batununggal dan caringin.

“Itu merupakan tempat pembuangan khusus yang sebelumnya sudah di informasikan,” jelasnya.

Ada dua titik pembersihan ini, yaitu di pasteur (babakan jeruk) dan pagarsih (babakan irigasi), personil berjumlah 1200, 600 pasteur dan 600 pagarsih.

“Dengan personil sebanyak ini mudah mudahan kerja bhakti di dua titik beres dan tidak menimbulkan banjir,” jelasnya.

Perbedaan pengerjaan antara di pagarsih dan pasteur, kalo di pagarsih pengerjaannya pengerukan, pengangkutan dan pembuangan, jika di babakan jeruk antara lain pengerukan, pengangkutan dan pembuangan serta pembongkaran jalan masuk dengan menggunakan alat beko dan spyder yang bisa masuk sungai.

“Dengan pengerjaan dan alat yang cukup membantu, Insya Allah wilayah yang rawan ini menjadi bersih dan tidak terkena banjir lagi,”pungkasnya.

Seusai peninjauan di babakan irigasi (Pagarsih), Wali Kota lanjut meninjau ke wilayah Babakan Jeruk (Pasteur).