Pertemuan Dengan Dirut Jasa Marga

Pemerintah Kota Bandung akan melakukan serangkaian kerja sama dengan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Salah satunya adalah perombakan gerbang-gerbang tol di Ko

Miftah Saturday, 26 November 2016 09:56
Pertemuan Dengan Dirut Jasa Marga
Pertemuan Dengan Dirut Jasa Marga


Pemerintah Kota Bandung akan melakukan serangkaian kerja sama dengan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Salah satunya adalah perombakan gerbang-gerbang tol di Kota Bandung.

"Nanti gerbang tol Pasteur akan punya wajah baru," ujar Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil usai pertemuan dengan Direktur Utama PT. Jasa Marga (Persero), Tbk beserta jajaran di Pendopo Kota Bandung, Jumat (25/11/2016).

Perombakan yang akan dilakukan adalah dengan menambah jalur tiket dan merubah pola jalur masuk dan keluar tol. Pada pintu tol eksisting akan diberlakukan hanya untuk keluar tol dari arah Jakarta menuju Bandung. Sementara untuk masuk ke tol, pengendara akan melalui gerbang tol Baros dengan menambah lakur sepanjang 3 km.

"Gerbang tol pasteur akan dirombak. Jadi yang dari Jakarta arah Pasteur dari 8 jalur akan ditambahi 10 jalur. Yang dari Bandung ke Jakarta itu nanti gerbangnya dipindah ke Baros. Jadi mobil lurus dulu 3 km nanti baru dia ambil tiket untuk ke Jakarta sehingga ini berpotensi untuk mengurangi kemacetan," ungkap wali kota.

Gerbang tol juga akan dipercantik dengan penataan lanskap berupa taman kecil dan tulisan 'Selamat Datang'. Taman dan tulisan tersebut akan didesain oleh pemerintah  kota dan akan ditempatkan di lahan milik Jasa Marga di lima pintu tol, yakni Pasteur, Pasir Koja, Buah Batu, Moh. Toha, Kopo.

Selain itu, Jasa Marga juga akan membangun jalan layang yang menghubungkan gerbang tol Pasteur dengan Jalan Layang Pasupati. Proyek ini, dikatakan Ridwan, menyinkronkan dengan rencana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di tahun 2017.

"Jadi nanti orang dari Jakarta nggak perlu lewat lampu merah yang sekarang ada di jalan yang mau ke arah Maranatha. Jadi nggak ketemu lampu merah," imbuhnya.

Di samping itu, penataan reklame di sepanjang jalan menuju tol juga akan dilakukan. Selama ini, Ridwan menilai penempatan reklame-reklame tersebut belum memiliki desain visual.

"Kita desain ulang sekalian biar jaraknya diatur, bentuknya diatur,  sehingga mengandung cerita," ucap Ridwan.

Pertemuan dengan Dirut Jasa Marga juga menghasilkan solusi darurat untuk menanggulangi banjir. Akan ada 5 titik perbaikan saluran di tanah milik Jasa Marga yang selama ini disinyalir menyebabkan banjir di beberapa wilayah.

"Yang urgent, ada 5 titik yang juga berpotensi banjir, yang dalam waktu dua minggu ke depan akan mulai dikeruk oleh Jasa Marga," tutur pria yang sering disapa Emil itu.

Pengerukan tersebut didasari atas laporan dari warga yang mengatakan terjadi penyempitan di beberapa saluran di tanah milik perusahaan BUMN itu. Sejauh ini warga melaporkan bahwa pemeliharaan di saluran tersebut kurang optimal sehingga volumenya menyusut.

"Mudah-mudah dengan kerja sama yang lebih baik potensi banjir bisa berkurang," pungkas Emil.