Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada Sambut Ramadhan 1430 H

Silaturahmi dengan Ulama dan Launching Buku Bandung Agamis   Shaum Ramadhan adalah anugerah besar yang patut dijadikan momentum aktualisasi Bandung Agamis. Ala

Hari Sabtu, 13 Agustus 2016 09:35
Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada Sambut Ramadhan 1430 H
Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada Sambut Ramadhan 1430 H

Silaturahmi dengan Ulama dan Launching Buku Bandung Agamis

 

Shaum Ramadhan adalah anugerah besar yang patut dijadikan momentum aktualisasi Bandung Agamis. Alasannya, padang kemuliaan Ramadhan terkandung akumulasi perjuangan moral, terutama penguatan komitmen untuk mengikis kemaksiatan dan berbagai penyakit masyarakat lainnya.

Ihtiar Pemerintah dan Warga Kota Bandung mengikis kemaksiatan hingga keakar-akarnya merupakan hidayah. Hidayah ini diharapkan terus terpancar sehingga Kota Bandung benar-benar tumbuh menjadi kota bermartabat yang agamis.

“Jangan paksa saya dengan alasan apapun, mengijinkan tempat-tempat hiburan malam beroperasi selama ramadhan. Sebaliknya saya ingatkan pengusaha hiburan, jangan coba-coba untuk menodai kesuciannya,” tandas Wali Kota Bandung, H Dada Rosada ketika bersilaturahmi dengan para ulama, di Pendopo Jalan Dalem Kaum Bandung, Selasa malam (18/08/09).

Larangan tempat-tempat hiburan malam beroperasi selama ramadhan atau hari hari suci keagamaan, dikatakan Dada, telah lama dilakukan Kota Bandung. Pengusaha hiburan dikatakannya, sudah harus memprogram menggaji pegawai untuk 12 bulan meski hanya dipekerjakan 11 bulan.

Silaturahmi ditandai sholat Maghrib dan Isya berjamaah, tausiyah dari Ketua MUI Kota Bandung KH Miftah Faridl dan peluncuran buku Bandung kota agamis. Silaturahmi dihadiri pimpinan sementara DPRD Kota Bandung, Tomtom Dabbul Qomar, jajaran Muspida, pimpinan ormas islam, pesantren dan para ketua DKM serta para pejabat public di lingkungan pemkot Bandung.

Dada menuturkan, peluncuran buku Bandung Agamis diharapkan menjadi informasi utuh, Bandung Agamis adalah ihtiar yang berlandaskan kewajiban semua pemeluk agama untuk memuliakan agama. “Bandung Agamis juga memberikan gambaran tegas, potensi Kota bandung menjadi kota agamis bukan hayalan, melainkan benar-benar ada dan tumbuh dalam perilaku kehidupan masyarakatnya,”.

“Kalaupun ada yang belum memahami dan belum berperilaku sesuai tuntunan agama, harus dirangkul dan dikenalkan sesuai tuntunan kehidupan-norma agama. Bandung adalah rumah bersama untuk semua umat yang aman, damai dan tentram,” imbuhnya seraya berharap, religiusitas masyarakat akan terjaga dinamikanya.

Dada menandaskan, tidak hanya diindikasikan dengan semakin banyak dan memadainya prasarana sarana peribadatan. Bandung agamis adalah ketika nilai-nilai ajaran agama bisa menjadi pendorong semangat kearah perubahan yang lebih baik. Nilai agama menyatu dalam kehidupan masyarakat, agama menjadi landasan etika dan moral. (www.bandung.go.id)