Berita

WALI KOTA TITIPKAN PESAN KE ULAMA

Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil berterima kasih kepada para ulama Kota Bandung atas nasehat yang selalu diberikan kepada pemerintah kota dalam menjalankan rod

Miftah Selasa, 20 Juni 2017 15:19
WALI KOTA TITIPKAN PESAN KE ULAMA
WALI KOTA TITIPKAN PESAN KE ULAMA

Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil berterima kasih kepada para ulama Kota Bandung atas nasehat yang selalu diberikan kepada pemerintah kota dalam menjalankan roda pemerintahan. Hal itu disampaikannya saat pertemuan Ulama dan Umaro di Pendopo Kota Bandung, Senin (19/6/2017).

"Kami sangat berterima kasih karena keberhasilan dan kemajuan pembangunan kota yang saat ini kita rasakan tidak lain karena nasehat dari para ulama kepada kami," ungkap Ridwan.

Salah satu keberhasilan yang sangat disyukuri Ridwan adalah diraihnya Piala Adipura oleh Kota Bandung pada tahun 2015. Menurutnya, itu karena para ulama sering memberikan nasehat dan pesan-pesan kebersihan dalam setiap pengajian.

"Inilah mengapa ulama harus selalu bersatu dengan pemimpinnya untuk kepentingan umat," lanjutnya.

Kali ini, Ridwan ingin kembali memohon bantuan para ulama untuk menyampaikan nasehat kepada warga Bandung, yakni tentang pentingnya manajemen waktu. Bagi pria lulusan University of California Berkeley itu, disiplin terhadap waktu adalah salah satu cara untuk membawa Bandung menjadi kota juara.

Menurutnya, kurangnya kedisiplinan dalam menghargai waktu adalah salah satu penyebab mengapa orang Indonesia masih kalah dengan negara-negara maju. Ia memenghargai waktu juga merupakan bagian dari mengamalkan ajaran Islam.

"Dalam Islam, hanya golongan orang beriman dan beramal shaleh serta saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran itulah yang tidak merugi dari sisi waktu," tutur Ridwan.

Ia mencontohkan negara-negara yang maju karena disiplin waktu telah menjadi budaya bangsanya, seperti Jerman dan Jepang. Di kedua negara tersebut, setiap orang telah sadar bahwa kedisiplinan adalah kunci hidup yang lebih bermanfaat.

Terlebih lagi, tahun 2030 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dimana 70% populasinya berusia muda dan produktif. Jika tidak dibentuk menjadi generasi yang produktif, maka bonus demografi itu tidak akan bermakna positif.

"Saya khawatir negara kita akan menjadi negara besar tapi hanya bisa jadi pengkonsumsi, bukan penginovasi. Untuk itu saya titipkan kepada para ulama untuk menyampaikan pesan ini," tutup Ridwan.

Pertemuan rutin ulama dan umaro (pemimpin) ini dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1438 H. Turut hadir Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial, Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto, dan Ketua MUI Kota Bandung K.H. Miftah Farid.