Seminar Olah Raga Kota Bandung

Bagi seorang atlet untuk mencapai prestasi yang maksimal, diperlukan suatu proses pembinaan yang berjenjang dan berkelanjutan. Pelaku olah raga pun harus mampu

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:33
Seminar Olah Raga Kota Bandung
Seminar Olah Raga Kota Bandung

Bagi seorang atlet untuk mencapai prestasi yang maksimal, diperlukan suatu proses pembinaan yang berjenjang dan berkelanjutan. Pelaku olah raga pun harus mampu mengkombinasikan antara teori yang bersifat taktis dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta ditunjang tersedianya sarana olahraga tempat berlatih yang memadai.

“Dunia olahraga saat ini, perlahan tapi pasti sudah mulai bergeser dari yang bersifat amatirisme ke arah profesionalisme. Artinya , olah raga kedepabn, sudah merupakan bagian dari profesi yang dapat memberikan  kesejahteraan bagi para pelakunya”, kata Sekretaris Daerah Kota Bandung , DR H Edi Siswadi M.Si selaku Ketua Koni Bandung, dalam acara seminar olahraga Kota Bandung, Senin (11/06/07), di Hotel Permata Bidakara Jalan Lemahneundeut Bandung.

Seminar berlangsung selama sehari dengan peserta terdiri dari pengurus KONI Kota Bandung, pengurus cabor, tokoh dan para pakar serta masyarakat olahraga. Menghadirkan pembicara, Wiranto Arimunandar dan Drs H Sudradjat P, MPd.

Bukti dari profesionalisme olahraga ini, dikatakan Edi, sering terjadi dalam suatu event baik berskala daerah maupun nasional , manakala apakah itu Porda atauPON, banyak atlet hengkang dan hijrah ke daerah lain, karena dapat menjanjikan kesejahteraannya lebih besar.

Untuk mengantisipasi persoalan ini, Koni Kota Bandung melalui pemkot, akan berupaya membuat Perda  tentang olahraga, yang diharapkan dapat memberikan pedoman tentang kewajiban Pemda dalam membangun dunia olahraga kedepan termasuk tingkat kesejahteraan atlet yang telah memberikan kontribusi dalam mengangkat prestasi daerahnya.

“Untuk memberikan kepastian jaminan kesejahteraan para atlet di hari tuannya termasuk mantan atllet berprestasi ini, mungkin ke depan, kita perlu membentuk yayasan yang mengurusi kesejahteraan para atlet ini”, ungkap Edi.

Walikota Bandung, H Dada Rosada mengemukakan, dalam kegiatan Jasmara Olahraga beberapa waktu lalu,  terdapat usul dan penguatan, agar proses pembentukan desain pembangunan olahraga di Kota Bandung di percepat.

Gali Kreativitas, Bangun Prestasi dan Kehormatan Kota Bandung, yang diangkat sebagai tema Jasmara Olahraga ini, dinilainya sangatlah pantas, karena olahraga dan prestasi olahraga begiru identik dengan tercapainya harkat, derajat serta martabat manusia.

Olahraga sebagai salah satu bidang pembangunan, dikatakan walikota, keberadaanya sangatlah penting dan bukan sekedar untuk bertahan, melainkan harus berkembang dan membuahkan prestasi. Kota Bandung sendiri menurutnya, bukanlah sebuah komunitas yang miskin kreatifitas, prestasi dan kehormatan.  Bahkan dalam pembangunan olahraga ini, telah menetapkan target, yaitu terwujudnya Bandung berprestasi Tahun 2008.

“Meraih target tersebut, tentunya juga harus memperhitungkan potensi riil yang ada di KotaBandung. – Meski dalam setiap event olahraga Jawa Barat, pada Porda I sampai IX kita selalu meraih juara umum. Namun dari 34 cabang olahraga yang eksis, saya mengamati, telah terjadi fluktuasi prestasi yang cukup serius dan beragam”, ungkap walikota.

Penyebab penurunan prestasi ini menurutnya, diantaranya ketiadaan dana penunjang baik yang berasal dari pemerintah maupun lembaga lain, kurang memadainya prasarana dan sarana, kesejahteraan atlet yang belum optimal serta berpindahnya atlet-atlet potensial dari Kota Bandung.

Melalui seminar ini walikota berharap, ada tindak lanjutnya yang lebih konkret. Diantaranya melakukan pemetaan potensi termasuk pemecahan berbagai permasalahan keolahragaan di KotaBandung. Sehingga pada Tahun 2008, Bandung benar-benar mencapai kondisi yang mantap. “Langkah ini sangat mendesak, karena melihat potensi yang ada, kita memiliki 850 etlet binaan dan 150 orang pelatih”, tandasnya.

Sebagai wujud kemauan dan tanggungjawab meraih kemajuan dan kehormatan, dikatakan walikota, dirinya sudah tidak sabar lagi untuk segera mewujudkan SOR terpadu Gedebage seluas 49 Ha. Pembangunan SOR Gedebage ini diperlukan dana Rp. 350 milyar. Yang akan dipenuhi anggaran APBD Propinsi Jawa Barat sebesar Rp 210 milyar dan APBD Kota Bandung sebesar 140 milyar, disiapkan melalui 2 tahun anggaran. (www.bandung.go.id)