Aktivis Pemuda Bandung Era Tahun 1970 an Inginkan BKTK Dibangun Kembali

Organisasi fungsional kepemudaan Badan Koordinasi Taruna Karya (BKTK), lahir dan terbentuk dari dinamika masyarakat Kota Bandung, Pada masa jayanya, sebelum dig

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:31
Aktivis Pemuda Bandung Era Tahun 1970 an Inginkan BKTK Dibangun Kembali
Aktivis Pemuda Bandung Era Tahun 1970 an Inginkan BKTK Dibangun Kembali

Organisasi fungsional kepemudaan Badan Koordinasi Taruna Karya (BKTK), lahir dan terbentuk dari dinamika masyarakat Kota Bandung, Pada masa jayanya, sebelum digantikan Karang Taruna yang dibentuk berdasarkan GBHN Tahun 1978, banyak melahirkan ide dan gagasan. Bahkan mencatat sejumlah prestasi, khususnya pembinaan generasi muda menjadi kader pemimpin yang cukup disegani.

Hal ini disampaikan Drs Tato Sutamto MSi Ketua BKTK Kota Bandung terakhir, dalam acara “Tepung Lawung” mantan aktivis dan pengurus BKTK Kota Bandung, Jum’at (10/03/06) malam, di Rumahmakan Dapur Parahiangan, Jalan Karangsari-Setiabudi Bandung.

Semangat kebersamaan yang dibangun BKTK saat itu, dikatakan Tato, dimaksudkan sebagai upaya mengatasi persaingan antar kelompok “gang” pemuda di Kota Bandung. Yang menurutnya, persaingan kelompok pemuda masa itu, cenderung mengedepankan aksi bentrok fisik.

Dalam perkembangannya, BKTK setelah mendapat persetujuan dan restu Walikota Bandung dibawah pimpinan Otje Djoendjoenan, menjadi wadah satu-satunya pembinaan generasi muda dan hanya ada di Kota Bandung, sebelum lahirnya Karang Taruna sekira Tahun 1978 (berdasarkan Tap MPR Nomor II Tahun 1978).

Respon aktif pemerintah kota, dikatakan Tato, adalah dengan dibangunnya Gelanggang Generasi Muda (GGM) di Jalan Merdeka yang merupakan tempat pemuda-pemuda Bandung, berkreasi dan mengembangkan potensinya, termasuk pembinaan ketrampilan dan kepemimpinan. Hasilnya, banyak diantaranya yang menjadi anggota legislative, pejabat pemerintah maupun pengusaha.

Tato bersama beberapa rekan mantan pengurus dan aktivis BKTK lainnya, diantaranya Drs Dedi Taher, Drs Hardi Maksud, Drs Nadi Sastrakusumah serta Drs Diding, sependapat dan menginginkan, dihidupkannya kembali wadah BKTK Kota Bandung. Sementara bentuk dan model pembinaan pemuda, harus disesuaikan dengan kondisi dan dinamika pemuda, terutama upaya solusi masalah yang dihadapi pemuda saat ini.

Walikota Bandung, H Dada Rosada SH MSi yang hadir dalam acara Tepung Lawung tersebut, mengatakan, jika BKTK dibangun kembali, secara moral akan sangat menguntungkan bagi pembinaan generasi muda di Kota Bandung. Karena berbagai konsep, gagasan yang mendukung keberhasilan-keberhasilan masa lalu, kemungkinan bisa diterapkan kembali dalam meraih prestasi. Walaupun implementasinya ada perbedaan-perbedaan dari beberapa masanya, namun prinsipnya tetap sama.