Walikota Bandung Resmikan Kantor Baru Lurah Cigadung Kecamatan Cibeunying Kaler

Dengan APBD Kota Bandung sekira 1,1 tilyun dikatakan walikota, tidak bisa hanya untuk satu kepentingan atau menomor satukan salah satu bidang pembangunan saja. Selain bidang-bidang lainnya akan menuntut, ia menginginkan kemajuan yang merata disemua bidang, termasuk pemabangunan pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, seni budaya, olahraga dan agama. Dan dengan dana APBD sebesar itu, diharapkan akan mendorong partisipasi masyarakat.

Kota Bandung sebagai ibukota Provinsi, menurut walikota, selain memiliki sejumlah kelebihan, tentunya juga harus labih baik dari kota/kabupaten yang lain. Namun dengan kelebihan yang dimiliki, banyak juga diburu pendatang dengan berbagai ulah, termasuk yang kurang mendukung kepada visi dan misi Kota Bandung Bermartabat.

Disamping bantuan Provinsi dan Pemerintah Pusat, potensi partisipasi masyarakat juga cukup besar. Dibuktikan dengan keberhasilan Jasmara Ekonomi yang mampu menyerap bantuan kemitraan dunia usaha sebesar 313 % (Rp. 1.63 Milyar) dari APBD sebesar Rp. 520 Juta. Demikian pula dalam program perbaikan rumah kumuh, bantuan APBD TA 2005 yang dialokasikan 2 rumah tiap kecamatan, dengan dana Rp 5 Juta/rumah, di sejumlah kecamatan dilaporkan ada yang berhasil membangun antara 3 sampai 4 rumah kumuh, bahkan lebih.

“Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran kecamatan, yang saya anggap kinerja seluruh camat sudah bagus, ceuk Walikota na, duka ceuk masyarakatna. Dan hari ini saya merasa bangga, karena saya merasa dibantu oleh seluruh kecamatan yang 26 sehingga lebih bagus, diantaranya ketertiban lalu lintas melalui penertiban PKL pasar tumpah di sejumlah pasar” ucap walikota.

Karena menurutnya, kinerja 26 kecamatan tersebut, sekaligus memantapkan hasil upaya Dishub dan kepolisian dalam hal ini Satlantas Polwiltabes, yang telah berhasil menekan titik kemacetan lalulintas, dari 72 menjadi hanya tinggal 3 titik. Namun dengan selesainya pembangunan sejumlah pasar yang sedang dilaksanakan, terlebih mulai diberlakukannya Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3), mulai Nopember 2006, PKL yang berjualan di atas trotoar dan dibahu jalan, sudah tidak ada lagi.

Drs Tatang Permana yang baru menjabat Lurah Cigadung sekira 1 tahun melaporkan, wilayahnya memiliki luas 264,46 Ha, terbagi 15 RW dan 90 RT, dihuni 19.038 jiwa dari 4.992 KK. Dengan kondisi masyarakat yang heterogen, mulai klas bawah, menengah sampai atas, bahkan banyak juga anggota DPRD, selebritis dan artis, merupakan potensi yang telah mampu mendorong pembangunan kelurahan Cigadung berswadaya. Diantaranya selama Tahun 2005, telah berhasil membangun 15 sumur serapan senilai Rp. 938.260,00, perbaikan jalan lingkungan di 6 RW, pembangunan balai pertemuan di RW 04 dan pembuatan taman Kelurahan Cigadung.

Tatang mengakui, dampak dari kantor yang selalu berpindah, ada rasa keraguan baik masyarakat maupun perangkat kelurahan untuk melakukan bebenah dan peningkatan kualitas fasilitas kantor. Namun dengan telah dimilikinya kantor sendiri, seluruh jajarannya akan lebih siap lagi dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, termasuk melakukan penataan lingkungan maupun prasarana kantor lainnya.

Camat Cibeunying Kaler Drs Bangbang Eko SW, mengatakan, kantor yang baru ditempati 1 minggu itu, masih banyak yang harus dibenahi dan perlu penanganan-penanganan yang lebih intensif lagi, termasuk pengadaan aula untuk kegiatran rapat maupun musyawarah dengan masyarakat. Untuk itu telah dianggarkan, dana bantuan rehabilitasi gedung kantor melalui BPOD, dan saat ini sudah dilimpahkan ke Kec Cibeunying Kaler sebesar Rp. 50 juta. Sehinga dengan kantor yang baru tersebut, selain diharapkan akan meningkatkan kinerja perangkat kelurahan, diharapkan juga akan menjadi rumah masyarakat, yang akan lebih mendorong lagi partisipasi masyarakat dalam memajukan Kelurahan Cigadung.