RELOKASI PASAR UJUNGBERUNG HARUS UNTUNGKAN SEMUA PIHAK

Meskipun belum menjadi kesimpulan akhir, ribuan warga pedagang Pasar Ujungberung, boleh jadi sudah bisa bernafas lega. Pasalnya keinginan untuk dibuatkan lebih

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:32
RELOKASI PASAR UJUNGBERUNG HARUS UNTUNGKAN SEMUA PIHAK
RELOKASI PASAR UJUNGBERUNG HARUS UNTUNGKAN SEMUA PIHAK

Meskipun belum menjadi kesimpulan akhir, ribuan warga pedagang Pasar Ujungberung, boleh jadi sudah bisa bernafas lega. Pasalnya keinginan untuk dibuatkan lebih dari 2 jalan akses ke lokasi baru di Pusat Perniagaan Terpadu (P2T) Jln AH Nasution, direspon Walikota Bandung H Dada Rosada SH, MSi, yang merencanakan menambah akses jalan masuk dari arah Timur, samping Selatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ujungberung Jalan Rumahsakit.

“Bagaimanapun juga relokasi Pasar Ujungberung ini harus menguntungkan semua pihak. -- Pemkot Bandung diuntungkan dengan memperoleh aset bangunan, tanah dan lingkungan yang tertata, pengembang diuntungkan dengan banyaknya kios yang laku terjual, pedagang tidak dirugikan dan pembeli juga mau datangâ€, tandasnya, disela peninjauannya ke lokasi baru Pasar Ujungberung, Senin (16/05/07).

Kunjungan kerja Walikota Bandung bersama sejumlah pejabat publik ke lokasi ini, menyususl permintaan pedagang yang diwakili Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonresia (APPSI) Komisariat Pasar Ujungberung dengan walikota di pendopo, Jum’at lalu.

Pepen D Efendi selaku ketuanya, atas nama pedagang sebelumnya menyatakan menolak rencana relokasi Pasar Ujungberung. Karena merasa trauma, pembangunan pasar-pasar di Kota Bandung, pemkot kurang memperhatikan perlindungan terhadap nasib dan keberadaan pedagang lama, yang umumnya kaum pribumi pemodal kecil. Terlebih lagi, akibat dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan dan munculnya pasar modern, usahanaya semakin menurun. Sehingga merasa tidak akan mampu membeli kios yang baru, selain di tempat yang baru juga takut tidak ada pembeli. “Lokasi Pasar Ujungberung yang baru, dirasakan kurang strategis, kurang terlihat karena tidak tepat dipinggir jalan raya bahkan akses jalan masuk ke pasar juga kurangâ€, ungkapmya.

Menanggapi hal ini, walikota mengemukakan, perlunya silaturahmi dan musyawarah. Karena menurutnya, dengan silaturahmi dan musyawarah, tidak ada masalah yang tidak dapat dipecahkan. “Saya minta Pak Ariwandi selaku kepala cabang PT Pancamulti Niagapratama, tidak gurunggusuh atau tergesa-gesa. Apalagi jika tiba-tiba membangun tanpa ijin, wah dibongkar ku sayah. Karenanya pertemuan antara  pengembang, pemerintah dan pedagang harus terus diadakan dan tidak mewakilkan kepada orang lain. --  Karena kalau mewakilkan, tidak ada yang bisa memutuskanâ€, tegasnya.

Walikota secara tegas mengemukakan, dirinya tidak menghendaki pedagang menjadi PKL, akibat tidak mampu membeli kios dan tidak laku dagangannya, yang akhirnya merepotkan dan menjadi masalah bagi pemerintah kota. “Pembangunan pasar itu kan diamksudkan untuk meningkatkan derajat dan kesejahteraan pedagang. Ada peningkatan pendapatan, peningkatan tempat dagang yang akhirnya sejahtera dan Bermartabatâ€, tegasnya.  

Pasar Ujungberung lama seluas 8.199 M2, dalam perkembanagan ke depan akan menyempit, karena ada pelebaran jalan AH Nasution seluas 1.402M2 dan lahan parkir seluas 2.615 Me, sehingga tersisa 4.182 M2. Sisa seluas ini, akan digunakan untuk ruang terbuka hijau (RTH) yaitu taman dan hutan kota. Hal ini sesuai dengan konsep perencanaan daerah Kota Bandung yang dituangkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDT). “Meskipun diminta untuk dijadikan mall maupun rumahsakit oleh pengembang PT Pancamulti Niagapratama, saya tidak memberikan. Saya tetap konsisten untuk menambah kebutuhan ruang terbuka hijau di Kota bandungâ€, tegasnya.(www.bandung.go.id)