PENILAIAN LOMBA PUSAT INFORMASI DAN KONSULTASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TINGKAT NASIONAL

Tim Penilai Lomba Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR), Jumat (8/6/07) kembali mengunjungi PIK-KRR GRES (Pusat Informasi dan Kon

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:33
PENILAIAN LOMBA PUSAT INFORMASI DAN KONSULTASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TINGKAT NASIONAL
PENILAIAN LOMBA PUSAT INFORMASI DAN KONSULTASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TINGKAT NASIONAL

Tim Penilai Lomba Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR), Jumat (8/6/07) kembali mengunjungi PIK-KRR GRES (Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja Gaulnya Remaja Sehat) Kecamatan Buahbatu. Hal ini dilakukan, karena PIK-KRR GRES terpilih mewakili Jawa Barat dalam Lomba Tingkat Nasional, dan akn bersaing dengan perwakilan dari 33 Provinsi lainnya.

Rombongan tim Penilai, diterima di Aula Kelurahan Margasari, oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr. Gunadi Bhinekas. M.Kes. Mewakili Walikota Bandung, Kepala BKKBN Provinsi Jawa Barat, Bapak Hertog, Kepala BKB Kota Bandung, Ibu Wiwiek, Camat Buahbatu beserta unsur Muspika Buahbatu.

Walikota Bandung, Dada Rosada, M.Si. dalam sambutan Tertulisnya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr. Gunadi Bhinekas, M.Kes. mengatakan mudah-mudahan dengan adanya lomba ini akan memberi makna yang besar untuk pembentukan kesadaran remaja dalam menata hidup dan kehidupan yang baik dan berkualitas.

“Jika melihat populasi remaja yang ada di kota Bandung mencapai 20% dari jumlah penduduk Kota Bandung yang berjumlah sekitar 2,5 Juta jiwa. Maka Pemerintah Kota Bandung menetapkan beberapa prioritas kegiatan pengembangan program Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) diantaranya melakukan advokasi KRR ke Stake Holder, Fasilitasi forum Pelayanan KRR bagi keluarga remaja Luar Sekolah, Penyediaan Sarana PIK-KRR, Pelayanan Informasi KRR melalui Internet, E-mail dan hotline service, membentuk wadah remaja Peduli KRR dan mengembangkan PIK-KRR berbasis masyarakat, organisasi kepemudaan, sekolah dan madrasah” ucapnya.

Bapak Masri, sebagai ketua rombongan tim penilai, dalam sambutannya mengatakan lomba ini dilakukan, mengingat jumlah remaja yang ada di Indonesia cukup besar yaitu sekitar 60 juta jiwa, sehingga target audiennya adalah remaja. “yang dimaksud remaja disini adalah yang berumur 10 sampai 24 tahun”ucapnya.

Remaja dikelompokkan sebagai generasi dimana paling tidak mereka harus mengambil lima keputusan besar yang akan menentukan keberhasilan mereka kelak. Lima keputusan besar ini disebut lima periode transisional dalam kehidupan generasi muda. “apa lima keputusan itu ?” yang pertama apakah mereka bisa melanjutkan sekolah atau tidak?, kemudian apakah mereka bisa memeproleh pekerjaan atau tidak?, ketiga ada keinginan untuk memulai kehidupan sebagai sebuah keluarga, apakah itu sebagai suami atau istri. Keempat, memulai sebagai anggota masyarakat, dan yang terakhir apakah remaja bisa mempraktekkan pola hidup sehat atau tidak?. apabila remaja sudah bisa mengambil keputusan yang kelima yaitu pola hidup yang sehat dengan benar maka potensi untuk mengambil keputusan empat lainnya dengan benar cukup besar” ucap Masri.

Masri juga mengatakan , bahwa untuk saat ini banyak remaja dalam membicarakan masalah kesehatan reproduksi itu dengan temannya. “ sekitar 80% mereka membicarakannya dengan temannya, 30% dengan orang tuanya, 31% dengan guru yang ada di sekolah dan sekitar 16% yang berkonsultasi dengan petugas lapangan, sehingga pendekatan di PIK-KRR yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja dirasakan cukup pas apabila melihat kenyataan yang ada sekarang ini” ujarnya.

Sementara itu Ahmad Sigit, selaku ketua PIK-KRR GRES kecamatan Buahbatu dalam eksposenya mengatakan latar belakang adanya PIK-KRR GRES melihat fenomena jumlah remaja yang sangat besar, sebesar 29,74% dari jumlah penduduk kecamatan buah batu; adanya fenomena meningkatnya penyimpangan perilaku remaja (aborsi,seks bebas,narkoba,hiv-aids,dll), kemudian masih adanya perkawinan dibawah 20 th untuk wanita, dan merebaknya informasi global yang mudah diakses remaja.

“Sasaran kami adalah seluruh remaja yang ada di kecamatan Buahbatu yang berusia antara 10-19 tahun”. sedangkan tujuan PIK-KRR GRES adalah meningkatkan pengetahuan tentang fungsi dan proses reproduksi secara benar dan menggali apa yang perlu diserap oleh remaja; meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku kehidupan seksual yang bertanggung jawab dari para remaja; meningkatkan pemahaman tentang dampak positif dan negative terhadap apa yang dihadapi remaja; meningkatkan pemahaman tentang pengambilan keputusan yang baik dan perencanaan untuk masa depan; meningkatkan pemahaman tentang komunikasi antar lawan jenis dan yang terakhir meningkatkan pemahaman tentang batas – batas perilaku berdasarkan norma yang berlaku” ujarnya.

Ahmad Sigit Juga Mengatakan dalam pelaksanaannya GRES memberikan pelayanan terhadap kesehatan reproduksi remaja dan mengembangkan program yang berkelanjutan serta melibatkan remaja yang peduli terhadap hal tersebut.

DARI,OLEH DAN UNTUK REMAJA

“beberapa kegiatan GRES diantaranya pemberian informasi, edukasi dan komunikasi mengenai kesehatan reproduksi remaja termasuk didalamnya pms, hiv/aids, napza dan permasalahan umum remaja lainnya melalui berbagai media surat menyurat, e-mail, telpon, sms, layanan konsultasi tatap muka (konseling), kemudian kegiatan fgd/diskusi kelompok, kegiatan ceramah, dialog interaktif, siaran radio tentang kesehatan reproduksi remaja dan menyediakan media pendukung kegiatan penyebaran informasi kesehatan reproduksi remaja seperti : poster, brosur, leaflet dan sebagainya” ucapnya. (www.bandung.go.id)