Penandatanganan MoU Penataan Tower Telekomunikasi Seluler

Maraknya pembangunan menara telekomunikasi seluler di Kota Bandung, dinilai banyak kalangan kurang memperhatikan keterbatasan lahan, tidak beraturan letaknya da

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:33
Penandatanganan MoU Penataan Tower Telekomunikasi Seluler
Penandatanganan MoU Penataan Tower Telekomunikasi Seluler

Maraknya pembangunan menara telekomunikasi seluler di Kota Bandung, dinilai banyak kalangan kurang memperhatikan keterbatasan lahan, tidak beraturan letaknya dan mengganggu estetika kota. Bahkan banyak diantaranya masih banyak yang belum memiliki ijin pendirian bangunan dari Pemerintah Kota.

â€Pendirian bangunan menara komsel ini jika tidak cepat ditata, akan semakin tidak terkendali bahkan akan merusak estetikaâ€, ungkap Walikota Bandung, H. Dada Rosada, SH, MSi. dalam sambutan tertulis yang disampaikan Sekretar Daerah (Sekda), DR. H. Edi Siswadi, MSi. dalam acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemkot Bandung dengan Pimpinan PT. Central Investindo tentang penyusunan master plane menara telekomunikasi seluler di Kota Bandung, di Balaikota Jalan Wastukancana Bandung, Rabu (25/07/07).

Acara disaksikan Asisten Pemerintahan, Drs. H. Kiki Akhmad Zakiah, Asisten Ekbang dan Kesra, Ir. H. Taufik Rachman, MH, sejumlah pejabat publik terkait dan perwakilan pengusaha menara komsel.

Lebih lanjut walikota mengemukakan, selain menguntungkan kedua belah pihak, kerjasama penataan dan pembangunan menara komsel bersama ini, janganlah sekedar mengejar keuntungan finansial, tapi lebih pada layanan publik dan kesejahteraan masyarakat termasuk pertimbangan ramah lingkungan.

Walikota mengingatkan, kerjasama ini diharapkan, melahirkan master plan penataan menara komsel  sekaligus merupakan standar yang memuat hal-hal teknis yang lebih berorientasi pada jaminan keamanan, kenyamanan dan keselamatan masyarakat.

Walikota juga sangat  menghargai gagasan PT. Central Investindo cs, untuk berinvestasi dalam penataan dan pembangunan menara komsel di Kota Bandung. Diakuinya, selain jajarannya lambat mengantisipasi persoalan ini, lerbih disebabkan karena keterbatasan sumber daya yang ada dan banyaknya program yang harus segera ditangani. (www.bandung.go.id)