Berita

Wali Kota Bandung Ajak Warga Berkolaborasi Atasi Masalah Sampah

Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengajak partisipasi seluruh elemen masyarakat untuk kolaborasi mengelola sampah di Kota Bandung. Sebab kolaborasi dari semua pihak, mulai dari pengurus lingkungan, komunitas hingga masyarakat umum, sangat diperlukan dalam mengatasi permasalahan sampah.

Rob Minggu, 15 Mei 2022 13:14
img
img
img
img
img
img
img
img
Siaran Pers Diskominfo Kota Bandung 15 Mei 2022

Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengajak partisipasi seluruh elemen masyarakat untuk kolaborasi mengelola sampah di Kota Bandung. Sebab kolaborasi dari semua pihak, mulai dari pengurus lingkungan, komunitas hingga masyarakat umum, sangat diperlukan dalam mengatasi permasalahan sampah.

Salah satunya dengan cara daur ulang sampah organik dan anorganik serta tata kelola pengolahan sampah di tingkatan terendah. 

Hal itu disampaikan Yana saat menghadiri Halal Bihalal sekaligus peresmian sarana pengolahan sampah organik dan sarana olahraga di RW 07 Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Minggu, 15 Mei 2022.

"Pemerintah Kota tidak bisa menyelesaikan sendiri, butuh partisipasi masyarakat mulai menyelesaikan sampah di lingkungan kita," kata Yana.

Yana mengatakan, produksi sampah Kota Bandung 1500 ton per hari. Bila tidak dikelola dengan baik maka akan menjadi masalah yang besar.

"Kemungkinan tahun depan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Sarimukti ditutup. Saya juga tidak yakin tahun 2024 juga TPA Legok Nangka juga beroperasi. Maka saya harap sampah bisa dikelola lebih awal, sebelum ke TPS," ujarnya.

Yana meyakini, kolaborasi dan kerja sama dari berbagai pihak dapat menyelesaikan berbagai masalah perkotaan, termasuk sampah.

"Insyaallah selama kita bisa bekerja sama dan berkolaborasi. Mari kita sama-sama membangun Bandung menjadi semakin baik," katanya 

Sementara itu, Ketua Rukun Warga 07 Kelurahan Antapani Kidul, Maman Sulaeman bersyukur atas diresmikannya sarana pengolahan sampah dan sarana olahraga di lingkungannya oleh Wali Kota Bandung.

Ia mengatakan, saat ini warga diajak untuk memilah dan memilih sampah organik dan anorganik. Sampah organik kata dia, diolah menjadi pupuk kompos. Sementara sampah anorganik, bisa diolah sehingga memiliki nilai ekonomi sendiri.

"Kalau tidak membantu dengan 3R (reduce, reuse, recycle) atau Kang Pisman maka akan sulit untuk menangani sampah di Kota Bandung. Mari sama-sama membantu pemerintah kota kita tercinta," katanya. (rob)**


Kepala Diskominfo Kota Bandung

Yayan A. Brilyana