Bandung Agamis Bisa Tercapai Jika Umat dan Ustadz Sejahtera.

Visi Bandung Kota Jasa Bermartabat yang agamis, terkandung amanah  menjadikan nilai-nilai agama sebagai bingkai kehidupan, baik dalam kegiatan pemerintahan, pe

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:33
Bandung Agamis Bisa Tercapai Jika Umat dan Ustadz Sejahtera.
Bandung Agamis Bisa Tercapai Jika Umat dan Ustadz Sejahtera.

Visi Bandung Kota Jasa Bermartabat yang agamis, terkandung amanah  menjadikan nilai-nilai agama sebagai bingkai kehidupan, baik dalam kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Artinya, dalam mewujudkan setiap upaya meraih kesuksesan dan kemajuan pembangunan baik dibidang pendidikan, kesehatan, kemakmuran, pembangunan lingkungan hidup, seni budaya dan olahraga, kaidah agama haruslah menjadi dasar perencanaan dan pelaksanaannya.

”Jaring Aspirasi dan Partisipasi Masyarakat atau Jasmara bidang Agama ini, merupakan ikhtiar menampung persoalan-persoalan agama sekaligus merumuskan solusinya dalam rangka mewujudkan Bandung Agamis 2008,” kata Ketua Penyelenggara, Drs. K.H. Akhmad Suherman dalam laporannya pada kegiatan Jasmara Agama di halaman Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bandung, Jalan Kadipaten Raya Bandung, Senin (19/11/07). Dihadiri Dandim 0618/BS Kota Bandung, Letkol TNI. Arm Dwi Jati Utomo, sejumlah anggota DPRD, Kepala Kandepag, Drs H Cecep Alamsyah, jajaran pengurus serta keluarga besar Muhammadiyah Kota Bandung.

Seorang peserta, Mursalin, mengatakan, mewujudkan Bandung Agamis harus dimulai dengan amar maruf nahyi munkar termasuk mendirikan lembaga-lembaga keagamaan yang aktif menjalankan dakwah, memberantas segala bentuk kemaksiatan, dan terpeliharanya kerukunan umat beragama. Selain itu, masyarakat pun harus sejahtera karena kemiskinan dekat dengan kekufuran.

Warga Muhammadiyah lainnya mengatakan, mewujudkan Bandung Agamis, diperlukan kerjasama yang signifikan, antara pemerintah dengan lembaga-lembaga keagamaan yang aktif dalam dakwah amar maruf nahyi munkar. Kerangka dan strukturnya pun haruslah jelas. Menurutnya, Bandung Agamis atau Bandung baldatun thayibatun warobun ghofur itu terwujud karena komitmen kuat pemerintahnya memerangi kemunkaran dan kesolehan sosial dari pada warganya sendiri.

Selain kerjasama yang kuat antara ulama dan umaro, pemkot juga diminta untuk bisa memfasilitasi adanya tempat ibadah di kantor-kantor, perusahaan maupun tempat-tempat umum seperti di Mall. 

Sejumlah warga Muhamadiyah lainnya termasuk perwakilan perempuan Muhammadiyah (PD Aisyiah Muhammadiyah) mengemukakan, peran guru ngaji atau ustadz dan ustadzah di madrasah-madrasah sangatlah strategis dalam pendidikan dan pembentukan akhlaq keagamaan. Untuk itu pemerintah kota menurutnya, haruslah memperhatikan kesejahteraannya, diantaranya dengan memberikan insentif yang dianggarkan dalam APBD. Selain itu perlunya sertifikasi baca tulis Al Quran bagi setiap musrid yang akan memasuki usia SD karena selama ini menurutnya, pemahaman masyarakat masih rendah untuk belajar agama.

Dalam kesempatan ini wali kota berkenan menyerahkan dana bantuan dan menerima cinderamata buku dari Ketua PD Muhammadiyah Kota Bandung, Drs Tjutju Sachrum. (www.bandung.go.id)