Sosialisasi PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah)

Direktur Utama PD. Kebersihan, Awan Gumelar : “Optimis Segera Terwujud” Meskipun masih dalam proses, Direktur Utama PD Kebersihan Bandung, Awan Gumelar me

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Sosialisasi PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah)
Sosialisasi PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah)

Direktur Utama PD. Kebersihan, Awan Gumelar :
“Optimis Segera Terwujud”

Meskipun masih dalam proses, Direktur Utama PD Kebersihan Bandung, Awan Gumelar merasa optimis rencana pembangunai Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kota Bandung akan terwujud jika mendapat dukungan penuh dari seluruh komponen masyarakat. PD Kebersihan Kota Bandung pun telah memperhitungkan langkah-langkah apa yang akan dilakukan jika pabrik pengolah sampah berteknologi tinggi tersebut benar-benar terwujud. Untuk mengupas hal tersebut, berikut tanya jawab singkat Yuyun Yuhaemi dengan Awan Gumelar baru-baru ini di kantornya Jln. Surapati No. 126 Bandung.

Tanya (T):Untuk operasional PLTSa, berapa banyak kebutuhan sampah yang harus disediakan setiap harinya oleh PD Kebersihan Kota Bandung ? Jawab
(J): Kapasitas olah PLTSa sebanyak 500-700 ton/hari. Sedangkan timbulan sampah Kota Bandung yang terkumpul di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) berdasarkan Studi Kelayakan ITB adalah sebesar 2.785 ra3 atau setara dengan 750 ton/hari. Ini sebelum diambil oleh para pemulung dan diperkirakan masih ada sampah tercecer yang belum dikumpulkan ke TPS.

fpltsa3.jpg
Sedangkan kemampuan PD Kebersihan saat ini dalam mengangkut sampah ke TPA Sarimukti sebesar 2.500 - 2.700 m3 atau setara dengan 500 ton/hari.

T: Kualitas sampah bagaimana yang nantinya dibutuhkan sebagai bahan baku PLTSa? Bagaimana cara pengirimannya?
J
]: Jenis sampah yang dibutuhkan untuk operasional PLTSa adalah sampah campuran organik dan anorganik. Cara pengirimannya, sampah yang dihasilkan dari sumber sampah baik dari sapuan jalan, pasar, tempat-tempat umum dan rumah tangga, dikumpulkan di TPS-TPS. Selanjutnya, PD. Kebersihan mengangkut sampah dari TPS tersebut ke TPA Sarimukti atau ke PLTSa jika nanti telah beroperasi.
T: Sarana dan prasarana apa yang akan dipersiapkan PD Kebersihan untuk ke depan?
J: Untuk mendukung operasional PLTSa di antaranya dengan menyiapkan sarana dan prasarana berupa alat berat (wheel loader), kendaraan kecil/trida, TPS (SC) dan truk angkutan untuk mengangkut sampah dari TPS-TPS yang ada di Kota Bandung .

fpltsa16.jpg

T: Peran masyarakat seperti apa yang diharapkan untuk mendukung penyediaan bahan baku sampah tersebut ?
J: Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam pembuangan/pengangkutan sampah dari sumber sampah ke TPS-TPS yang dikoordinasi oleh RT/RW dan difasilitasi pihak Kelurahan dan Kecamatan.
T: Dibandingkan dengan PLTSa, bagaimana kelebihan dan kekurangan teknis pengolahan sampah dengan menggunakan sanitary landfill/open dumping/composting?
J: Pembuangan sampah akhir dengan menggunakan sistem sanitary landfill/open dumping membutuhkan lahan yang luas dan jauh dari pemukiman. Hal ini sangat sulit dilaksanakan di wilayah Kota Bandung mengingat keterbatasan lahan. Selain itu TPA juga mempunyai keterbatasan dalam kapasitas penggunaannya (ruang dan waktu), sehingga harus berpindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi lain. Sementara PLTSa tidak membutuhkan lahan yang luas, dapat dilaksanakan di Kota Bandung ( di lingkungan perkotaan) dan digunakan dalam waktu yang lama (tanpa harus berpindah-pindah) serta ramah lingkungan.

fpltsa17.jpg
fpltsa18.jpg

   

back.gif