Keberadaan PKL Sudirman Pasar Andir Tidak Ada Tolerir Dari Wali Kota Bandung

Kebijakan Pemerintah Kota Pemkot Bandung, tetap tidak mentolerir trotoar maupun badan jalan, untuk digunakan tempat berdagang selain fungsinya. Trotoar untuk pe

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Keberadaan PKL Sudirman Pasar Andir Tidak Ada Tolerir Dari Wali Kota Bandung
Keberadaan PKL Sudirman Pasar Andir Tidak Ada Tolerir Dari Wali Kota Bandung

Kebijakan Pemerintah Kota Pemkot Bandung, tetap tidak mentolerir trotoar maupun badan jalan, untuk digunakan tempat berdagang selain fungsinya. Trotoar untuk pejalan kaki dan fungsi jalan untuk lalulintas kendaraan. Jika sampai saat ini masih ada pedagang disana, jangan ada kesan dari warga kota, wali kotanya memberikan toleransi.

”Saya tidak tahu kalau toleransi dari Camat Andir atau dari Camat Cicendo. Tapi saya pikir itu juga enggak. Saya yakin camatpun tidak akan berani memberikan kebijakan yang sudah ditetapkan wali kotanya,” kata Wali Kota Bandung, H Dada Rosada SH, MSi dalam kunjungan kerjanya di Kecamatan Cicendo, dalam rangka silaturahmi sekaligus menyaksikan pelantikan LPM kelurahan dan kecamatan serta meresmikan Masjid Jami Al Hidayah Kelurahan Sukaraja, di SMP Muhammadiyah 2 Jalan Bumi Sugih Bandung, Rabu (27/02/08).

Acara ditandai penyerahan 200 paket sembako, pemberian bantuan rehab 9 rumah tidak layak huni, penanaman pohon, peresmian Masjid Jami Al Hidayah dan peninjauan SMK negeri 11 Jalan Budi yang dipromosikan sebagai sekolah kejuruan yang bertaraf internasional. 

Di bahu jalan dan trotoar kiri-kanan Jalan Sudirman, dekat Pasar Andir, dikatakan wali kota, masih terlihat aktifitas pedagang dan penuh sampah bekas pedagang. Padahal dulu, pedagang mulai datang berjualan Jam 01.malam dan pada Jam 05 pagi sudah tidak ada, sehingga jam 06 pagi sudah bersih. Tapi sekarang dagangnya maju, mulai jam 10 malam, jam segini masih ada dengan sampahnya menumpuk. Bahkan ketika melintas dekat BHS, wali kota melihat ada 3 tenda bagus diatas tortoar. 

Melalui poselnya, wali kota memerintahkan Kepala Satpol PP dan Camat Andir untuk jalan-jalan dan lihat ke Jalan Sudirman. Selesai acara kunjungannya di Cicendo, pulangnya akan kembali lewat jalan ini, diharapkan sudah beres tidak ada lagi tenda PKL.

”Jadi Camat Andir dan Satpol PP, jika ada disini cepat kesana, supaya kalau saya balik kesana sudah tidak ada masalah lagi. -- Coba Satpol PP kesana jangan disini, jangan nutur-nutur saya, padahal apa  yang saya minta beres tapi teu beres. Jangan nutur-nutur saya tapi urusan ke masyarakat teu beres. Jangan begitu, saya tidak mau,” kata wali kota, seraya menambahkan dirinya berani jalan sendiri.

Dikatakannya, jika dirinya sengaja mengajak jajaran pejabat, dimaksudkan supaya pejabat tahu tentang kondisi masyarakat. Tahu tugas pokok, fungsi dan peranannya di lapangan. Sebab menurutnya, salah jika pejabat duduk diam dibelakang meja. ”Saya mengajak pejabat yang terkait saja, pejabat yang bertanggungjawab dengan 7 program prioritas. Syukur kalau kepalanya, tapi kalau ada kegiatam lain bisa diwakili stafnya, yang bisa dipercaya bisa memutuskan dan melaporkan kepada pimpinannya,” kata wali kota sekaligus menjawab kritikan kepada dirinya, wali kota ngan hayang ditutur-turur aparatnya.

Merespon besarnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan 7 program prioritas di wilayah ini, diantaranya pembangungan bidang keagamaan dengan membangun prasarana ibadah, Masjid Jami Al Hidayah senilai Rp. 0,5 milyar, perbaikan prasarana pendidikan SMP Muhammadiyah 2, Gerakan Pembibitan, Penanaman, Pengawasan dan Pemeliharaan Lingkungan Hidup (GP4LH), dikatakannya, ini adalah bukti besarnya kebersamaan dan tanggungjawab masyarakat dalam membangun kota Bandung. Berkaitan dengan ini, tanpa menyebutkan besarannya, wali kota menjanjikan akan membantu penyelesaian bangunan sekolah SPM Muhammadiyah 2 ini, terutama pintu dan jendela serta kacanya yang masih terlihat bolong.  (www.bandung.go.id)