Sebelas UKM Kota Bandung Mitra Binaan PKBL BUMN Terima Bantuan

Sebanyak 11 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kota Bandung peserta Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jum’at (2/06/06), me

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:31
Sebelas UKM Kota Bandung Mitra Binaan PKBL BUMN Terima Bantuan
Sebelas UKM Kota Bandung Mitra Binaan PKBL BUMN Terima Bantuan

Sebanyak 11 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kota Bandung peserta Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jum’at (2/06/06), menerima bantuan kredit sebesar Rp. 182 Juta untuk modal usaha.

Bantuan diserahkan langsung Walikota Bandung, H Dada Rosada SH, MSi, dalam kesempatan Pameran produk unggulan UKM binaan, di Piset Exhibition Hall Jalan Pelajar Pejuang Bandung. Didampingi Isdianto (PT telkom), Agus Suhanda (PT Pos Indonesia) dan Dede Hikmat (PT Bank Mandiri).

Kesebelas UKM yang menerima bantuan, yaitu Adam Firdaus jenis usaha kripik pisang menerima Rp. 30 juta dari PT Telkom Divre III Jabar-Banten, Dedi Sutardi (Barokah Motor) menerima Rp. 4 Juta dari PLN Distrik Jabar – Banten, Pepeng Sobur (peternak sapi perah) menerima Rp. 15 Juta dari PT Bank Mandiri, Cucu Rosmiati (Bordir dan Pakaian Muslim) menerima Rp. 8 Juta dari PT Taspen Cabang Bandung, H Jajang (pengusaha besi tempa) menerima Rp. 25 Juta dari PT Pindad, Iman Permana (industri kerudung) menerima Rp. 35 Juta dari PT Pos Indonesia, Tina Sutinah (konfeksi) menerima Rp. 15 Juta dari PT Gas Indonesia, jajang Anwar (industri makanan) menerima Rp. 15 Juta dari Perum Peruri, Encuk (penjahit) menerima Rp. 20 Juta dari Perum Jasa Tirta, Budiman (pengusaha jasa) menerima Rp. 35 Juta dari PT Wijaya Karya dan Peti Setiawati (pengrajin dus jam tangan) menerima Rp. 10 Juta dari PT KAI.

Kucuran bantuan tersebut, diharapkan walikota, akan menjadi solusi bagi pemberdayaan UKM, serta akselarasi menuju kebangkitan ekonomi. Menurutnya juga, pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah di tanah air termasuk Kota Bandung, dihadapkan pada kendala peningkatan kapasitas pelaku UKM, akibat problem klasik yang terlanjur menjadi karakteristik usahanya.

Bahkan diungkapkan walikota, kenyataan tersebut semakin kental sejak krisis ekonomi dan moneter beberapa waktu lalu. Menghadapi terpaan badai krisis ini, UKM relative lebih stabil dibanding usaha besar.

Usaha pemberian kredit oleh PKBL BUMN, dinilai walikota, merupakan salah satu solusi tepat. Karena dengan kucuran kredit tersebut, setidaknya akan terjadi peningkatan volume produksi dan peningkatan kualitas. Dan bagi Kota Bandung sendiri yang tengah dikembangkan menjadi kota jasa. Permodalan merupakan kebutuhan penting yang harus tersedia secepatnya.

“Hal ini sangat penting, mengingat tipikal kegiatan ekonomi Kota Bandung, -- tidak berbasis ekonomi agraris yang bersifat padat karya, -- melainkan menjadi sentra pengolahan hasil pertanian dan aktifitas non pertanian yang padat karya dan modal”, ungkap walikota.

Kepada PKBL yang memfasilitasi pemberian kredit kepada mitra binaannya, walikota mengharapkan pula, bisa lebih mengembangkan aktifitas pembinaan di bidang produksi dan manajemen. Sehingga penguatan modal. Benar-benar dapat menghasilkan kinerja usaha yang optimal. Dikatakannya, selama ini Pemkot Bandung telah mencoba berbagai upaya, terutama dalam memperbesar kapasitas pelatihan bagi masyarakat dan pelaku usaha. Diorientasikan pada penciptaan produk barang dan jasa unggulan. Sehingga arus permodalan yang mengalir di Kota Bandung, akan berdampak pada perluasan kesempatan kerja.

Walikota juga mengungkapkan, kondisi pertumbuhan ekonomi Kota Bandung pada Tahun 2003, sebelumnya telah mengalami peningkatan sebesar 7,3 %.  Dan pada Tahun 2004 meningkat lagi menjadi 7,47 %. Pada Tahun 2008 nanti, diharapkan bisa mencapai 11 %, dengan perluasan unit usaha yang semakin besar dari angka 73.000 unit usaha saat ini.