Walikota Bandung Menilai 8 Unsur Kriteria Penilaian Kelurahan Situsaeur Sudah Yang Terbaik

Penyelenggaraan lomba kelurahan, diharapkan akan tercipta suasana kompetitif yang dapat merangsang tumbuhnya kreatifitas dan inovasi perangkat kelurahan. Setida

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Walikota Bandung Menilai 8 Unsur Kriteria Penilaian Kelurahan Situsaeur Sudah Yang Terbaik
Walikota Bandung Menilai 8 Unsur Kriteria Penilaian Kelurahan Situsaeur Sudah Yang Terbaik

Penyelenggaraan lomba kelurahan, diharapkan akan tercipta suasana kompetitif yang dapat merangsang tumbuhnya kreatifitas dan inovasi perangkat kelurahan. Setidaknya, dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, aparat kewilayahan berupaya menampilkan kinerja terbaiknya sesuai tugas pokok, fungsi, perananan dan tanggung jawab yang diembannya.  

“Melalui lomba kelurahan ini, kita harapkan terjadi penguatan peran kelurahan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan partisipasi aktif masyarakat,” kata Walikota Bandung, H Dada Rosada dalam acara penerimaan Tim Penilai Lomba Kelurahan Tingkat Jawa Barat, di Kelurahan Situsaeur Kecamatan Bojongloa Kidul, Rabu (28/05/08).

Tampilnya Kelurahan Situsauer dalam lomba kelurahan sampai di tingkat Jawa Barat, dikatakan walikota, tidak saja lurah dan perangkatnya telah mampu menunjukan kinerjanya yang baik, tapi juga karena adanya dukungan dan harmonisasi koordinasi kelembagaan yang ada di kelurahan, yaitu Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), TP PKK, RW dan RT. Serta warganya.

Saya melihat, meski lokasinya berada di lingkungan terminal Bis dan angkutan umum Leuwipanjang, namun tidak kelihatan kumuh, tertib, bersih dan lingkungan hidupnya terpelihara. “Dengan kondisi ini, Insa Allah Situsauer bisa menjadi juara. Proses penilaian ini menjadi media pembinaan, bimbingan dan mengarahkan aparat kewilayahan bisa lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya.

Walikota menuturkan, manajemen  Pembangunan Kota Bandung lebih diupayakan melalui pendekatan keserasian pemenuhan kebutuhan hidup antara kepentingan fisik material dengan kepentingan mental spiritual serta terciptanya keseimbangan lingkungan hidup yang proporsional. Dalam pelasanaannya melibatkan pelaku dan pengguna pembangunan berdasarkan prinsip partisipatif. Jajarannya termasuk aparat kewilayahan di kecamatan dan kelurahan, memposisikan diri sebagai fasilitator dan pemberdaya potensi masyarakat.

Menyelesaikan persoalan kesejahteraan sosial, dikatakan Dada, ditempuh melalui 7 program prioritas yang mengadopsi juga 10 program pokok PKK. Materi kebijakan pembangunan ini hakekatnya merupakan kebutuhan dasar manusia, diantaranya pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi rakyat, lingkungan hidup, sosial budaya, olahraga dan agama. Pemenuhan kebutuhan dasar mendesak dilakukan secara revolusi, sedangkan di infrastruktur dilakukan secara bertahap.

Dada mencontohkan, penanganan sampah Kota Bandung, secara revolusioner rencana pembangunan PLTSa adalah konsep yang sangat revolusioner, tapi pembangunanya fisiknya bertahap karena ada sebagian kecil warga kota belum setuju. “Kita harus menghargai itu. Sehingga hari ini kita diajukan ke pengadilan, kita tunggu saja hasilnya. Tapi jika kita dikalahkan oleh segelintir orang, dan pada saatnya TPA Sarimukti ditutup, kembali sampah menumpuk. Saya tidak bisa berbuat apa-apa, sebab menyelesaikan persoalan sampah di Kota Bandung yang produksinya 7.500 M3, tidak cukup hanya diselesaikan dengan reuse, reduce dan recycle. Kalau PLTsa ini tidak bisa diwujudkan, maka siapapun walikotanya mendatang, Bandung akan repot,” ungkapnya.

Terkait pencalonannya kembali pada Pilkada Walikota Bandung masa bhakti 2008-20013, dikemukakan Dada, pada saat dirinya mendaftar ke KPU, sesuai Revisi ke 2 UU 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, wali kota aktif (incumbent) harus mengundurkan diri.

“Sekaligus saja saya sampaikan, saya akan mengakhiri jabatan pada 18 Juni mendatang. Terima kasih kepada seluruh warga Bandung yang telah bekerjasama dengan Pemerintah Kota. Jika ada ijin dan ridho Allah SWT dan didukung masyarakat, kita bisa bareng lagi  melaksanakan 7 prioritas pembangunan. Kalaulah  tidak jadi lagi tidak kecewa, karena 7 program prioritas sudah banyak dirasakan masyarakat walaupun masih ada yang belum mendapat baik Bawaku pendidikan, kesehatan maupun pendidikan,” ucap Dada seraya meminta maaf atas segala kekurangannya selama menjabat wali sekaligus mendoakan semuanya ada dalam lindungan Allah SWT.   (www.bandung.go.id)