Pencanangan TNI Manunggal KB-Kesehatan Jawa Barat

Konsep pembentukan keluarga kecil sehat sejahtera, merupakan faktor dominan yang sangat menentukan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagai basis ket

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Pencanangan TNI Manunggal KB-Kesehatan Jawa Barat
Pencanangan TNI Manunggal KB-Kesehatan Jawa Barat

Konsep pembentukan keluarga kecil sehat sejahtera, merupakan faktor dominan yang sangat menentukan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagai basis ketahanan nasional. Untuk tercapainya target, diperlukan upaya yang terus menerus dan , berkesinambungan, dilaksanakan secara sinergis dan terkoordinasi dari seluruh stakeholder tidak terkecuali institusi TNI.

“Program TNI Manunggal KB-Kesehatan atau TMMK ini adalah bentuk kepedulian dan tanggung jawab TNI yang bersinergi dengan Dinas Kesehatan dan BKKBN serta Pemda setempat. Keberhasilannya, sangat ditentukan partisipasi seluruh komponen masyarakat,” ungkap Panglima Kodam III Siliwangi, Mayjen Suroyo Gini dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Staf Kodam III Siliwangi, Brigjen TNI Dahler Syaful Hasibuan saat pencanangan TMMK ke 22 se Jawa Barat yang dipusatkan di Plaza Balaikota Bandung, Jalan Wastukancana 2 Bandung, Jumat (4/7/09).

Lebih lanjut Pangdam mengemukakan, TMMK yang berlangsung selama 77 hari, mulai 4 Juli s.d 30 September 2008, dilaksanakan secara lintas sektoral. TMMK dikatakannya merupakan wujud nyata bhakti TNI kepada masyarakat dalam rangka mempererat kemanunggalan TNI dengan rakyat dengan cara memberikan bantuan kesehatan kepada masyarakat.

Sasaran kegiatan TMMK disebutkan Pangdam, difokuskan pada program Keluarga Berencana (KB), pengaturan kelahiran, peningkatan kesejahteraan keluarga dan peningkatan ekonomi keluarga di daerah-daerah yang dipandang rawan pangan dan rawan kesehatan.

Pangdam berharap, pelaksanaan program TMMK hendaknya disemangati dengan rasa kebersamaan dan keterpaduan sehingga dapat membantu percepatan terwujudnya lingkungan sehat dan sejahtera di kalangan masyarakat. “Tentunya kita semua menginginkan agar kualitas kesejahteraan keluarga dan masyarakat akan meningkat. Karena kalau keluarga dalam lingkup kecil sudah sehat dan sejahtera dan berkualitas, maka Insya Allah pada tataran yang lebih luas lagi, akan terwujud ketahanan wilayah sekaligus tercipta ketahanan nasional,” harapnya.

Mengakhiri sambutannya, Pangdam mengingatkan jajarannya untuk melaksanakan tugas dengan penuh keikhlasan, tingkatkan kebersamaan sebagai satgas yang terpadu sehingga secara sinergis dapat mengatasi permaslahan yang timbul di lapangan. Melibatkan seluruh komponen masyarakat terkait, gali ide, gagasan yang positif dan adakan kompetisi secara sehat dan positif antar satgas sesuai wilayahnya masing-masing. Ciptakan lingkungan sehat untuk dapat mencerminkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan hidup masyarakat. Melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan TMMK secara terus menerus guna meningkatkan kualitas program di masa mendatang.

Kepala BKB Prop Jabar yang juga Ketua Tim Asistensi TMMK 2008, Drs H Bunyamin M.Si menyebutkan, kegiatan pokok TMMK meliputi pelayanan KB diantaranya mencakup pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran/pelayanan kesehatan reproduksi, pembinaan kesehatan reproduksi remaja, pembinaan ketahanan partisipasi pria dan penyuluhan. Pelayanan Kesehatan diantaranya mencakup kesehatan inu dan anak (KIA), immunisasi, perbaikan gizi masyarakat, pemberantasan penyakit menular, pemberantasan sarang nyamuk dan penanggulangan Flu Burung, upaya kesehatan jiwa masyarakat, revitalisasi Poyandu, gerakan sayang ibu (GSI), pos penanganan narkoba dan HIV/Aids.

Plh Wali Kota Bandung, Dr. H. Edi Siswadi, M.Si mengatakan, KB dan Kesehatan adalah ikhtiar manusia untuk meningkatkan kualitas hidup dan menjamin keberadaan manusia di muka bumi. Program ini menurutnya, harus terus diperjuangkan pemerintah bersama masyarakat. Dengan dijadikannya Kota Bandung sebagai tempat penyelenggaraan Pencanangan TMMK ke 22 Tingkat Kodam III Siliwangi, Edi Siswadi mengharapkan, akan lebih memberikan dampak positif terhadap cakupan pencapaian program KB-Kesehatan secara menyeluruh di Kota Bandung, diantaranya pelayanan di Posyandu, kualitas perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), jumlah dan kualitas akseptor KB serta meningkatnya pemahaman masyarakat tentang kesehatan reproduksi.

Program KB-Kesehatan dikatakannya, memerlukan reorientasi dan reposisi secara menyeluruh dan terpadu, antara lain dengan semakin menjamin kualitas pelayanan yang lebih baik, menghargai dan melindungi hak-hak reproduksi. Meski tingkat capaian kesertaan KB di Kota Bandung mencatat angka 80,3 %, tapi secara kualitas ditandaskannya, masih perlu ditingkatkan lagi. Karena secara mix kontrasepsi oleh akseptor KB, masih didominasi pemakaian kontrasepsi suntik (45,64 %) dan IUD (30,6 %).