Petani-Pedagang Anggrek dan Tanaman Hias Masih Hadapi Kendala Pemasaran yang Kurang Optimal

PETANI pedagang Anggrek dan tanaman hias di Kota Bandung dan sekitarnya, hingga kini masih menghadapi kendala utama yaitu pemasaran yang kurang optimal. Akib

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Petani-Pedagang Anggrek dan Tanaman Hias Masih Hadapi Kendala Pemasaran yang Kurang Optimal
Petani-Pedagang Anggrek dan Tanaman Hias Masih Hadapi Kendala Pemasaran yang Kurang Optimal

PETANI pedagang Anggrek dan tanaman hias di Kota Bandung dan sekitarnya, hingga kini masih menghadapi kendala utama yaitu pemasaran yang kurang optimal. Akibatnya, petani pedagang masih bergantung kepada pemodal-pemodal besar dan kurang menikmati manisnya bisnis Anggrek dan tanaman hias.

        “Sementara masalah modal, itu relatif. Umumnya di bisnis ini, meski kapital (modal) besar, tanamannya tidak terlalu banyak. Karena itu, melalui kegiatan bursa anggrek dan tanaman hias, kita mendorong, diharapkan masyarakat lebih luas lebih tahu, mengenal, memberi apresiasi, dan mencoba menyerap, untuk memberi peluang petani untuk lebih berkembang,” hal tersebut diungkapkan Ketua Forum Komunitas Petani-Pedagang-Pesuka Tanaman Hias, Drs. Josef Djunaidi, yang juga Ketua Penyelenggara Bursa Anggrek dan Tanaman hias ke 4 untuk Bandung dan sekitarnya, di Balaikota Bandung, Rabu (23/7).

        Meski begitu, Josef mengaku bersyukur, perkembangan bisnis anggrek dan tanaman hias di Bandung dan sekitarnya menggembirakan, khususnya terlihat dari tingginya minat masyarakat untuk mengikuti bursa tanaman hias tersebut. Even tahunan yang diselenggarakan atas kerjasama sejumlah komunitas petani pedagang dan pesuka anggrek dan tanaman hias tersebut bahkan menunjukkan perkembangan jumlah peserta setiap tahunnya, mulai dari 50, 70, 80 hingga kini diikuti oleh 115 peserta. “Alhamdulillah, semua ini berkat dukungan Pemerintah Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat yang sangat besar. Karena itu, kami menyampaikan ucapan terima kasih khususnya kepada Bapak Wali Kota Bandung dan Pak Dada, yang telah memfasilitasi sehingga kegiatan ini dapat dilaksanakan,” tambahnya.

        Kegiatan Bursa ini dibuka oleh Pj. Wali kota Bandung, DR. H. Edi Siswadi, M.Si. Dalam sambutannya yang diwakili Asisten III Drs H. Taufik Rahman, Pj. Walikota Bandung  menilai kegiatan bursa yang bertemakan 'Negeriku bandung semarak wajah sejuta warna dan asri, Bandung kita orang punya, gelora mulai perjuangan anak negeriku', merupakan momentum strategis bagi masyarakat petani-pedagang  anggrek dan tanaman hias, baik yang ada di kota bandung dan sekitarnya. betapa tidak, bisnis yang bisa saja berawal dari sekedar hobbi ini kini berkembang menjadi satu komoditas bisnis yang menjanjikan, mulai dari penyediaan dan pengelolaan lahan,  pupuk hingga jual beli tanaman itu sendiri, sehingga tidak sedikit masyarakat yang menggantungkan hidup dan menjadikan bisnis ini sebagai jalan menuju sukses.

        “Di sisi lain, masyarakat Indonesia boleh berbangga karena produk tanaman hias lokal, khususnya anggrek, terkenal dengan perpaduan warnanya sangat eksotis, komposisi mahkotanya pun sangat unik, sehingga banyak diminati oleh penggemar bunga dari pasar Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Timur Tengah, dan Taiwan. Terlebih lagi, bursa kali ini lebih semarak dan bervariatif dari segi komiditas dengan jumlah peserta yang meningkat, sehingga saya berkeyakinan kegiatan ini dapat mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung yang ditargetkan mencapai 11 persen dan baru mencapai 8,3 persen. Selain itu akan menunjang peran dan posisi Kota Bandung di mata dunia internasional, karena Kota Bandung termasuk salah satu kota kreatif dan inovatif dan menjadi sorotan dunia, “ kata Pj. Wali Kota.

          Terhadap permasalahan modal, pemasaran dan kurang optimalnya promosi bagi bisnis anggrek dan tanaman hias ini, Pj. Wali kota berharap even ini bisa menjadi salah satu solusi, sehingga secara bertahap bisa menjadi jalan untuk maju dan mengangkat harkat dan martabat petani pedagang di masa yang akan datang. www.bandung.go.id