Peresmian Kadin Bandung Bisnis Center (KBBC)

Dinamika usaha yang terus berubah dan penuh tantangan, menjadikan bisnis saat ini memiliki risiko tidak ringan. Untuk itu, para pelaku bisnis terutama usaha kec

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:35
Peresmian Kadin Bandung Bisnis Center (KBBC)
Peresmian Kadin Bandung Bisnis Center (KBBC)

Dinamika usaha yang terus berubah dan penuh tantangan, menjadikan bisnis saat ini memiliki risiko tidak ringan. Untuk itu, para pelaku bisnis terutama usaha kecil menengah (UKM) perlunya mensiasati dan membentengi diri agar siap, cermat, cerdas dan bertahan serta berkembang. Bahkan dunia usaha harus lebih professional dan terbuka menyusul aplikasi electronic procurement (e-Pro) yaitu system lelang terbuka pengadaan barang dan jasa melalui internet dilingkungan institusi pemerintah.

Anggota kamar dagang Indonesia (Kadin) Kota Bandung, 95 % bergerak dibidang jasa, kontraktor pelaksana, pengadaan barang dan jasa. Realitanya lebih dari 80 % relative belum memiliki organisasi dan manajemen usaha yang memadai. Perlu terobosan, bagaimana membangun bisnis center sebagai lembaga yang menyediakan layanan, menunjang pengembangan bisnis anggota.

"Ini tantangan bagi kami Kadin Kota Bandung, mengupayakan layanan anggota ditengah iklim bisnis yang tengah berubah, antara lain membentuk Kadin Bandung Bisnis Center yang disingkat KBBC sebagai pusat layanan bisnis yang handal dan terpercaya. Ini sekaligus melaksnakan amanat Rapimkot Kadin Kota Bandung Mei 2008 lalu," kata Mursyid Hilmi Azis SE selaku ketuanya, saat diresmikan Wali Kota Bandung, H Dada Rosada SH, MSi, di Graha Kadin Kota Bandung, Jalan Talaga Bodas 31 Bandung, Kamis (14/05/09).

Acara dihadiri Ketua Kadin Jerman, Ketua Kadin Jawa Barat, para pelaku bisnis anggota Kadin Bandung, Ditandai pemberian kartu anggota KBBC (KBBC Membership) kepada Wali Kota Bandung. Diserahkan Ketua Kadin Kota Bandung, Deden Hidayat. Mursyid menyebutkan, KBBC secara gratis menyediakan layanan konsultasi hukum, konsultasi bisnis dan manajemen, konsultasi eksport/import, pemanfaatan layanan jasa perkantoran, informasi bisnis dan permodalan. Untuk memanfaatkan pelayanan KBBC, para pelaku bisnis termasuk UKM harus mendaftar sebagai anggota KBBC dengan mengisi aplikkasi keanggotaan.

Pesatnya perkembangan industri dan perdagangan di Kota Bandung, dikatakan wali kota, merupakan fakta sangat membanggakan karena bisa menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi secara makro. Sampai akhir 2008, Kota Bandung memiliki usaha industri 12.127 unit dengan 98.432 orang. Belum lagi pertumbuhan industri kreatif yang sangat menjanjikan. "Untuk sekali event pameran kickfest saja, bisa menghasilkan omzet Rp 15 miliar. Tidak berlebihan jika Kota Bandung bisa berdiri pada barisan terdepan pengembangan industry kreatif se Asia Timur," tutur Dada.

Dada juga mengakui, sebagaian besar pelaku bisnis terutama UKM, terkendala keterbatasan kemampuan manajemen, hokum dan permodalan yang menjadi ancaman sekaligus tantangan bagi konsistensi dan kelancaran usaha. "KBBC bisa menjadi tempat berkonsultasi bagi UKM. Sedankan bagi pemerintah, KBBC bernilai strategis karena akan memacu pertumbuhan usaha industri bahkan memperluas lapangan kerja dan menopang pertumbuhan ekonomi kota," harapnya.

Jika fasilitas ini dikelola dengan baik, optimal dan dioperasikan konsisten, bukan tidak mungkin KBBC akan menjadi akselarator peningkatan daya saing industri dan perdagangan di pasar global," imbuhnya.

Kepala Badan Komunikasi dan Inforkatika
Bulgan Alamin