Kota Bandung Kembali Raih Anugerah Wajar Dikdas Award

Kota Bandung dalam Program Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Fase II Tahun 2006, kembali dinobatkan sebagai Juara I Klaster A, berhasil men

Sysadmin Saturday, 13 August 2016 09:31
Kota Bandung Kembali Raih Anugerah Wajar Dikdas Award
Kota Bandung Kembali Raih Anugerah Wajar Dikdas Award

Kota Bandung dalam Program Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Fase II Tahun 2006, kembali dinobatkan sebagai Juara I Klaster A, berhasil mengumpulkan nilai 717 dengan Angka Partisipasi Kasar 120,66 % dan masuk kualifikasi “Tuntas Paripurna”, berhak mendapat piagam, trophy dan uang pembinaan sebesar Rp. 100 juta, sekaligus didorong untuk masuk dalam rintisan Wajar Dikdas 12 Tahun. “Mudah-mudahan anugerah ini menjadi motivasi untuk Kota Bandung dan kota kabupaten lainnya di Jawa Barat, untuk terus melakukan upaya percepatan pembangunan di bidang pendidikan. Sehingga dalam perjalanan ke depan, Jawa barat menjadi propinsi pertama di Tanah Air yang dapat merampungkan Program Wajib Belajar Pendidikan dasar Sembilan Tahun.”, harap Walikota Bandung, H Dada Rosada SH MSi, dalam sambutannya usai menerima penghargaan dari Gubernur Jabar, Danny Setiawan, dalam acara Pameran Pendidikan Teknologi (EpiTech) yang dirangkaikan dengan Penganugerahan Wajar Dikdas Award Fase II Tahun 2006 di Balai Pendidikan dan Pelatihan Teknik (BPPT), Jalan Pahlawan Bandung, Kamis (23/11/06). Selanjutnya dikatakan walikota, laju pertambahan penduduk perkotaan yang pesat, menjadikan sebuah fenomena yang membawa implikasi serius, khususnya dalam upaya optimalisasi pelayanan pemerintah di bidang pendidikan. Terlebih sebagian besar kaum urban, lulusan atau drop out SD yang bekerja di sector informasl dan pekerja industri. Penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun di Kota Bandung, dikatakan walikota, didasari kemauan kuat untuk mewujudkan Bandung Cerdas 2008, dengan mempercepat rintisan wajar DikmenWajar. Sehingga upaya mewujudkan Bandung Kota Jasa yang Bermartabat, akan disokong oleh kekuatan SDM rata-rata berpendidikan SLTA. Rintisan ini akan diikuti pula dengan peningkatan ratio SMA dan SMK, dari posisi 70 : 30 saat ini, harus berbalik pada posisi 50 : 50 pada Tahun 2008 dengan harapan dapat mengurangi lulusan yang tidak dapat bekerjaatau untuk menekan angka pengangguran. “Jika kemudian Pemerintah Kota Bandung mendapat apresiasi tinggi, berupa penghargaan Wajar Dikdas Award, -- kami menganggap sebagai anugerah yang patut sidyukuri, sekaligus dijadikan motivasi dan inspirasi dalam mengakselarasikan pembangunan di bidang lainnya” ungkapnya. Dikatakan walikota, anugerah tersebut merupakan sebuah pengukuhan atas apa yang diraih Kota Bandung sebelumnya, yang pada 2 Mei 2006, mendapat anugerah Widya Krama, sebagai penghargaan tertinggi dari Presiden RI untuk keberhasilan Wajar Dikdas 9 Tahun. Namun demikian, keberhasilan tersebut tidak menjadikannya lalai dalam menyikapai fenomena dan tantangan bidang pendidikan, terutama pada aspek keterjangkauan masyarakat terhadap pendidiakan. Karena menurutnya, di Kota Bandung masih terdapat 67 ribu anak yang harus diselamatkan kesempatan pendidikannya, akibat tidak mampu memikul biaya pendidikan. Jumlah tersebut desebutkan walikota, merupakan sisa jumlah yang telah dibantu pada TA 2004 s.d TA 2006 sebanyak 48 ribu anak. Bahkan pada Tahun 2007, jumlah anak yang meliputi SD/MI sebanyak 30.000 siswa, SMP/MTs (22.250 siswa, SMA (70.000) SMK (7.000) dan Wajar Paket A, B dan setaraf SMA sebanyak 2.750 siswa, akan dibantu Pemerintah Kota Bandung, termasuk menyediakan sekolah gratis di SD Negeri (13 sekolah), SMP N (1) dan SMA N (1). “Mudah-mudahan dengan dukungan dan motivasi yang diberikan para pihak, kami mampu menyelesaikan persoalan pendidikan dengan cepat dan tepat, sekaligus menjadikan sekolah sebagai lembaga yang meraih kepercayaan penuh dari masyarakat dalam hal pendidiakan dan pengajaran.”, harap walikota seraya menyambut baik program Roul Sharing dalam pembiayaan rehabalitasi dan pembangunan ruang kelas baru bangunan SD/MI dan SMP/MTs. (www.bandung.go.id)