PERINGATAN HARI OTONOMI DAERAH TK KOTA BANDUNG

Konsep pelaksanaan Otonomi Daerah (otda)menurut Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil dinilai yang paling benar untuk wilayah Indonesia. Hal tersebut dikemukakannya

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:43
PERINGATAN HARI OTONOMI DAERAH TK KOTA BANDUNG
PERINGATAN HARI OTONOMI DAERAH TK KOTA BANDUNG

Konsep pelaksanaan Otonomi Daerah (otda)menurut Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil dinilai yang paling benar untuk wilayah Indonesia. Hal tersebut dikemukakannya seusai pelaksanaan peringatan hari OTDA ke-18 tingkat Kota Bandung di Plaza Balai Kota Bandung, Senin (28/4). Hadir juga dalam kesempaatn tersebut, Wakil Wali Kota Bandung, Oded MD., Sekda Kota Bandung Yossi Irianto, ketua TP PKK Ny. Atalia Ridwan Kamil dan sejumlah pejabat publik Kota Bandung.

Alasan M. Ridwan Kamil mengemukakan otonomi daerah merupakan konsep yang benar, karena menurutnya wilayah Indonesia itu sangat luas, kalau dipakai konsep sentralisasi yang mana segala urusan terpusat di pemerintahan pusat.

“Dengan banyak pulau, budaya yang banyak, dan majemuk konsep sentralisasi sudah tidak memungkinkan lagi, jadi konsep yang paling benar adalah otonomi daerah” jelasnya.

M. Ridwan Kamil juga menyadari selama 18 tahun pelaksanaan otonomi daerah tentu saja masih banyak penyempurnaan yang harus dilakukan. Salah satu kekuatan dalam otda, setiap daerah harus mempunyai keunikan di daerahnya.

Kota Bandung dengan permasalahan yang komplek, menurut wali kota dibutuhkan inovasi-inovasi untuk mengatasi tersebut. Selain itu M. Ridwan Kamil juga berharap kepada Pemerintah pusat agar berpihak terhadap inovasi-inovasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

Wali Kota Bandung juga mengatakan bahwa Undang-Undang Desa memberikan dana APBN kepada setiap desa yang ada di Indonesia. Tetapi dana tersebut tidak didapatkan oleh kelurahan yang ada di Kota.

“Saya juga berharap kelurahan-kelurahan yang ada di tingkat Kota mendapatkan juga dana bantuan dari APBN, sehingga urusan kesejahteraan dan orang miskin bisa dibereskan secara bersama-sama,” jelasnya.

Poinnya menurut M. Ridwan Kamil inovasi-inovasi datag daer daerah, membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat. Sehingga harapan tersebut menjadi sinergi otonomi daerah di Indonesia.

“Inovasi yang datang dari daerah, tetap membutuhkan dukungand ari pusat, agar tercipta sinergi otonomi daerah di Indonesia,” pungkasnya.

(www.bandung.go.id)