PEMKOT BANDUNG RESMIKAN GERAKAN ONE DAY NO RICE

Pemerintah Kota Bandung secara resmi meluncurkan gerakan One Day No Rice yang dilaksanakan setiap hari Senin di tingkat SMP se-Kota Bandung. Peresmian gerakan t

Miftah Sabtu, 13 Agustus 2016 09:45
PEMKOT BANDUNG RESMIKAN GERAKAN ONE DAY NO RICE
PEMKOT BANDUNG RESMIKAN GERAKAN ONE DAY NO RICE

Pemerintah Kota Bandung secara resmi meluncurkan gerakan One Day No Rice yang dilaksanakan setiap hari Senin di tingkat SMP se-Kota Bandung.
Peresmian gerakan tersebut dilakukan oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil di SMPN 13 Bandung, Jalan Mutiata, Kamis (20/8).
Turut hadir juga Sekretaris Kota Bandung, Yossi Irianto, Ketua PKK, Atalia Kamil, Kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, Elly Wasliah dan seluruh kepala sekolah SMP tingkat Bandung.
Menurut Ridwan Kamil, dipilihnya One Day No Rice di hari Senin untuk bisa mengkombinasikan pendidikan karakter berbasis agama yang menguatkan keibadahan.
"Makannya Senin ini kombinasi One Day No Rice dengan puasa Senin-Kamis. Mudah-mudahan dua kombinasi ini ada perubahan positif,"ujarnya.
Dengan adanya One Day No Rice ini Ridwan Kamil mengutarakan jika krisis ketahanan pangan yang sekarang mulai kelihatan dari masalah daging dan sayuran bisa dirubah secara masif dan jangka panjang.
Karena menurutnya jika ada krisis pangan di regional dan internasional, salah satu upaya mencegahnya adalah dengan melatih mental Warga Bandung untuk mengurangi ketergantungan-ketergantungan, khususnya beras dalam jumlah besar.
Selain itu juga, gerakan ini ucap Pria yang disapa Emil ini adalah satu usahannya untuk merubah kultur kebiasaan makanan berbahan dari beras. Kultur itu ia bawa dari tingkat anak-anak sekolah, karena menurutnya mereka masih bisa dididik dan sedang mencari nilai-nilai kehidupan.
"Kita ada kurang lebih 700 ribu anak sekolah di Kota Bandung yang bisa digiring untuk memulai kultur ini,"ungkapnya.
Dirinya juga menambahkan merubah kultur itu eksperimen. Berhasil tidaknya eksperimen tersebut, menurutnya tidak bisa dihitung dalam satu atau dua tahun. Hal itu ia dilakukan ke anak-anak, karena ketika sudah dewasa, mereka sudah paham logika jika ada krisis pangan, dan pada akhirnya terbiasa untuk tidak mengkonsumsi olahan beras secara tinggi.
Walikota yang sering menggunakan peci ini menuturkan jika One Day No Rice ditahun pertama ini diusahakan untuk bisa merubah kultur terlebih dahulu. Sehingga nantinya ditahun kedua bisa diikuti dengan Restoran-restoran yang menyediakan menu khusus di hari Senin.
"Ditahun kedua kita akan giring restoran untuk menyediakan menu itu, sehingga orang terbiasa punya pilihan-pilihan tanpa mengurangi kebiasaan makan,"pungkasnya.