BERBASIS SEKOLAH DIGITAL, SMA 11 BANDUNG JADI PERCONTOHAN DI TINGKAT NASIOANL DAN ASIA TENGGARA

Menerapkan sekolah berbasis digital, Sekolah Menengah Atas (SMA) 11 Bandung menjadi percontohan di tingkat nasional. Menurut Walikota Bandung Ridwan Kamil, meto

Miftah Sabtu, 13 Agustus 2016 09:46
BERBASIS SEKOLAH DIGITAL, SMA 11 BANDUNG JADI PERCONTOHAN DI TINGKAT NASIOANL DAN ASIA TENGGARA
BERBASIS SEKOLAH DIGITAL, SMA 11 BANDUNG JADI PERCONTOHAN DI TINGKAT NASIOANL DAN ASIA TENGGARA

Menerapkan sekolah berbasis digital, Sekolah Menengah Atas (SMA) 11 Bandung menjadi percontohan di tingkat nasional. Menurut Walikota Bandung Ridwan Kamil, metode ulangan disekolah yang berada di Jalan Kembar ini sudah mulai menggunakan Laptop, Tablet dan Handphone. Hal itu dilakukan untuk memberikan jawaban dan hasilnya bisa diketahui saat itu juga.
Ia juga menambahkan, di wilayah Asia Tenggara pun SMA 11 sudah menjadi perintis sekolah berbasis digital class.  Menurutnya, segala sesuatu yang bersifat manual tersebut akan dikonversikan menjadi lebih digital.
“Sehingga guru-guru tidak usah memeriksa manual lagi karena dikalikan ratusan anak-anak yang akan menghabiskan waktu,”ujarnya saat menjadi pembica upacara di SMAN 11 Bandung, Senin (16/11).
Ridwan Kamil mengatakan sekolah digital akan menjadi masa depan pendidikan di Kota Bandung yang semakin baik dan efisien. Sehingga pada nantinya ada waktu produktif yang bisa dilakkan guru-guru untuk melakukan pendidikan karakter.
Ia akan melakukan evaluasi terhadap penerapan digital class tersebut di SMA 11. Jika hasilnya baik dan tidak merepotkan, rencananya konsep tersebut akan diaplikasikan ke seluruh sekolah-sekolah yang ada di Kota Bandung.
“Tahun 2017, kebijkan SMA sudah berpindah ke Provinsi. Jadi di 2016 kita akan liat akselerasinya dulu,”ungkapnya.
Selain itu juga, Walikota yang gemar berpeci ini menuturkan kepada orang tua murid untuk mendukung segala program pendidikan yang ada di Kota Bandung. Dirinya akan memeratakan semua sekolah baik dari kualitas guru dan infrasrukturnya.
Ia juga menitipkan agar para orang tua jangan menyerahkan pendidikan seluruhnya kepada sekolah. Karea menurutnya, selepas pulang sekolahlah pendidikan karakter itu harusnya bisa diajarkan.
“Setelah pulang sekolah ada pendidikan yang wajib kita lakukan kepada anak kita, bisa berdiskuis di saat malam atau makan malam. Kedekatan dengan orang tua adalah bagian dari pendidikan karakter juga,”tandasnya.