RIDWAN KAMIL HADIRI GROUNDBREAKING KERETA API CEPAT

Peletakan batu pertama proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung dilakukan  oleh Presiden Indonesia Joko Widodo. Acara Groundbreaking tersebut dilakukan di Kebun

Miftah Sabtu, 13 Agustus 2016 09:47
RIDWAN KAMIL HADIRI GROUNDBREAKING KERETA API CEPAT
RIDWAN KAMIL HADIRI GROUNDBREAKING KERETA API CEPAT

Peletakan batu pertama proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung dilakukan  oleh Presiden Indonesia Joko Widodo. Acara Groundbreaking tersebut dilakukan di Kebun Teh PT Perkebunan Nusantara VIII, Mandalawangi Maswati, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (21/1).
Pada Kesempatan itu turut hadir juga Walikota Bandung Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Gubernur Jakarta, Basuki Thahja Purnama, Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno serta Direktur China Railway.
Ridwan Kamil sendiri yang baru saja pulang umrah sangat mengapresiasi dilaksanakannya Groundbreaking ini. Ia berujar bahwa pekerjaan pembangunan infrastruktur di jaman Presiden Jokowi diputuskan dengan cepat.
"Pak Jokowi bilang kerja harus cepat, tanggal 21 harus groundbreaking. Alhamdulillah semua izin sudah keluar,"ujarnya.
Pria yang kerap disapa Emil ini pun menambahkan bahwa kereta api cepat ini bukan hanya menghubungkan Jakarta-Bandung saja, melainkan akan lahirnya tiga pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Ia menjelaskan tanpa adanya kereta api cepat ini tidak mungkin akan ada lahirnya kota baru di Karawang, di Walini, Gedebage/Tegalluar.
"Jakarta-Bandung bukan hanya sebuah kota yang berbeda tapi akan menjadi satu koridor ekonomi,"ungkapnya.
Sementara itu menurut Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pembangunan kereta api cepat ini merupakan salah satu kerjasama besar antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Tiongkok.
Menurutnya dari tahun 2014 dirinya sudah membicarakan konsep moda transportasi ini dengan Tiongkok. Ia bersyukur karena akhirnya bisa dilaksanakan groundbreaking.
Untuk biaya anggaran sendiri, Jokowi mengutarakan tidak menggunakan dana APBN. Ia menginginkan dana negara tersebut bisa di alokasikan untuk pembangunan luar pulau jawa.
"APBN akan kita dorong untuk pembangunan luar jawa. Kereta api cepat menggunakan dana investasi,"imbuhnya.
Ia berharap dengan kereta api cepat ini bisa membuat Indonesia mendorong dalam persaingan antar negara.
"Salah satunya untuk menuju pada kecepatan mobilitas barang dan orang yang akan mendorong persaingan antar negara,"tandasnya.