Supermentor FPCI

Wali Kota Bandung, M Ridwan Kamil menjadi salah satu motivator Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Convention Hall Hermes Palace Polonia Medan, Juma

Miftah Sabtu, 13 Agustus 2016 09:47
Supermentor FPCI
Supermentor FPCI

Wali Kota Bandung, M Ridwan Kamil menjadi salah satu motivator Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Convention Hall Hermes Palace Polonia Medan, Jumat (12/02/2016).
Seminar Kultum Supermentor 9 bertemakan "Go Global : Unggul di Dalam, Unggul di Luar", juga menghadirkan pembicara lainnya yakni pendiri FPCI Dr. Dino Patti Djalal yang juga mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat 2010-2013 dan Letjen TNI (Purn.) Bambang Darmono mantan Panglima Komando Operasional TNI Tsunami Aceh.
Dihadiri ribuan pelajar dan mahasiswa, Ridwan memberikan motivasi dan kiat-kiat sukses, dalam kesempatan tersebut Ridwan mengatakan, "Terlalu banyak energi negatif pasti akan melahirkan keputusan-keputusan negatif, sebaliknya jika sikap kita positif maka akan melahirkan keputusan yang positif, maka jangan salah memilih teman, pilihlah pergaulan yang positif jangan bergaul dengan orang yang suka memaki."
Ridwan mengatakan pembangunan itu tidak selalu tentang fisik, namun sama pentingnya pembangunan kebahagiaan, pelayanan, dan lainnya.
"Dengan pembangunan segala bidang Indeks kebahagiaan Kota Bandung tinggi, nilai nya 70 lebih artinya warga kota Bandung relatif bahagia dibanding kota lainnya, lebih dari 170 penghargaan diraih kota Bandung selama dua tahun kepemimpinan kami dan terakhir sistem akuntabilitas kinerjas instansi pemerintah atau SAKIP kita terbaik dari seluruh kota di Indonesia melocat ke predikat A dengan nilai 80,22 yang sebelumnya nilai CC."
Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) adalah suatu organisasi nirlaba dan non-politis yang bergerak di bidang hubungan internasional, dan terbuka untuk semua kalangan, melalui jaringan dan akses yang dimiliki para pendirinya, FPCI mempertemukan berbagai kalangan yang bergerak dalam bidang hubungan internasional: pejabat Pemerintah termasuk Kementerian Luar Negeri, korps diplomatik di Indonesia, lembaga internasional, thinktank, perusahaan nasional dan internasional, wartawan, universitas, mahasiswa dan pelajar.