Penganugerahan “Pesantren Best Executive Award” Baiturrahman. Walikota Bandung : Pontren Adalah Oase Pendorong Kemajuan

Peran lembaga pesantren melalui ihtiar pendidikan yang berbasis agama, adalah sebuah oase yang menumbuhkan rasa percaya diri yang mendorong kemajuan di masa dep

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:32
Penganugerahan “Pesantren Best Executive Award” Baiturrahman. Walikota Bandung : Pontren Adalah Oase Pendorong Kemajuan
Penganugerahan “Pesantren Best Executive Award” Baiturrahman. Walikota Bandung : Pontren Adalah Oase Pendorong Kemajuan

Peran lembaga pesantren melalui ihtiar pendidikan yang berbasis agama, adalah sebuah oase yang menumbuhkan rasa percaya diri yang mendorong kemajuan di masa depan. Betapa tidak, karena pembentukan intelektual dan ilmuwan yang agamis akan melahirkan konsep dan pemikiran yang tidak pernah kering dari rasa syukur dan tawadlu kepada Allah SWT. Sehingga kemajuan yang diraih benar-benar kemajuan yang mendatangkan kemaslahatan.

“Terhadap peran institusi ini, Saya berharap Pesantren Modern Baiturrahman agar terus mengembangkan ihtiarnya dalam memperbaiki akhlaq umat. Sehingga Kota Bandung pada perjalanan ke depan, mampu mewujudkan tatanan kehidupan masyarakatnya yang agamis”, harap Walikota Bandung H Dada Rosada SH MSi pada acara penganugerahan pesantren Best Executive Award dan Wisuda V, di Kompleks Pesantren Baiturrahman, Jalan Nagrog II Pasirjati kecamatan Ujungberung Bandung, Minggu (11/02/07). Dihadiri Pendiri Pontren, Prod Dr KH Salimuddin MA (mantan Guru Besar di UNISBA), sejumlah pejabat public dan  jajaran pengurus serta  pengasuh pntren. 

Penghargaan berupa piagam dan lencana, diberikan kepada 3 orang tokoh yang dinilai berprestasi secara aktif dibidangnya, masing-masing kepada KH Abd Sofjan SH MA (Pimpinan Pontren Darul Falah Bungbulang Garut), H Dada Rosada SH, MSi (Walikota Bandung),  Brigjen (Purn) H Aa Tarmana (Dewan Penyantun dan mantan Walikota Bandung).

Dalam upaya perwujudan ,masyarakat yang agamis dikatakan walikota, ulama, ustadz dan lembaga keagamaan adalah figure yang mumpuni di bidangnya. Sementara peran Pemkot Bandung, lebih memusatkan kemampuan dan perhatiaan pada upaya perluasan infrastruktur keagamaan sesuai fungsi yang diembannya. “Isnya Allah kita akan mampu menciptakan harmoni yang menyejukan bagi umat”, ucapnya.

Walikota yakin, Pontren Modern Baiturrahman telah memahami kebutuhan-kebutuhan masyarakat dalam meraih kemajuan dan kesejahteraan. Sehingga secara konseptual, lembaga ini dapat menyodorkan alternative pendidikan yang diorientasikan pada profesionalitas dan kualitas kehidupan spiritual.

Konsep ini menurutnya, sangat selaras dengan kebijakan pembangunan Kota Bandung. Krena dari serangkaian kebijakan yang digulirkan, muaranya ada pada terciptanya masyarakat yang memiliki harkat, derajat dan martabat tinggi.

Sejalan dengan Bandung Cerdas 2008 dan rintisan wajar Dikdas-men 12 tahun, walikota menghharapkan,  pengasuh Pontren Modern Baiturrahman menjaring lebih banyak lagi lulusan SMP dan SLTA untuk menimba ilmu di pontren ini. “Dengan peningkatan jumlah santri, akan bertambah pula kekuatan pembentuk moral keagamaan yang handal”, ungkapnya. 

Baiturrahman sebagai lembaga pendidikan pesantren modern, dikatakan H Iskandar seorang pengasuhnya, lahir diilhami oleh adanya keprihatianan yang dialami bangsa Indonesia dalam pengembangan SDM yang diharapkan dapat menjadi solusi dan mampu membekali manusia, bebrbuat tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi lebih luas lagi untk insan kamil.

“Dengan motto empat dimensi insani, yaitu berakal ilmiah, berhati ulama, bervisi syuhada dan berkepribadian Indonesia, alumnbaiturrahman diharapkan menjadi alternative baru dalam aktualisasi pembinaan, pendidikan, dakwah, social, ekonomi serta profersional”, ucap Iskandar. Bahkan dalam meningkatkan kualitas santrinya, pesantren modern Baiturrahman, telah  mengirimkan sejumlah santrinya untuk meneruskan pendidikan S1 maupun S2 ke perguruan tinggi Al Azhar  Mesir, Makkah dan Madinah.  

Seorang pengasuh lainnya, Syaiful Hidayat mengemukakan, di tempat ini terdapat 2 jenis pendidikan. Pendidikan formal yaitu mulai dari TK, SD sampai SMA Plus, sedangkan yang non formalnya adalah pendidikan pesantren. Umumnya mereka adalah anak-anak asuh. Lebih kurang 200 orang atau 80 % diantaranya merupakan santri mukim yang umumnya dari daerah Banten. Sisanya sekira 50 orang adalah santri ghoir mukim (tidak menginap) karena mereka merupakan penduduk sekitar pesantren.

Selain penmberian penganugerahan, pihak pesantren juga mewisuda 18 orang muallim (santri setingkat SMA) dan 20 Muallimin (santri setingkat S1), serta Hujjah yaitu penyerahan SK/serifikat bagi jamaah yang baru saja menunaikan ibadah haji di Tahun 2006/2007 sebanyak 86 orang yang dibimbimbing KBHI Baiturrahman. (www.bandung.go.id)