Aksi Penghijauan Unpas Bandung. Walikota Bandung Hadiahi Tiga Siswa SLTA Bebas SPP Selama Setahun

Tiga orang pelajar SLTA, yaitu Tirza dari SMA Negeri 15 Jalan Sarijadi, Feni dan Deden Maskur dari SMKN 13 Jalan Soekarno-Hatta, mendapat hadiah bea siswa berup

Sysadmin Saturday, 13 August 2016 09:32
Aksi Penghijauan Unpas Bandung. Walikota Bandung Hadiahi Tiga Siswa SLTA  Bebas SPP Selama Setahun
Aksi Penghijauan Unpas Bandung. Walikota Bandung Hadiahi Tiga Siswa SLTA Bebas SPP Selama Setahun

Tiga orang pelajar SLTA, yaitu Tirza dari SMA Negeri 15 Jalan Sarijadi, Feni dan Deden Maskur dari SMKN 13 Jalan Soekarno-Hatta, mendapat hadiah bea siswa berupa pembebasan SPP nya selama satu tahun. Meskipun bukan dari keluarga kurang mampu, ketiga siswa ini dinilai Walikota Bandung H Dada Rosada SH MSi,  berprestasi mampu menjawab pertanyaan seputar 7 program strategis, 5 gerakan pembangunan lingkungan hidup dan gerakan P4LH sebagai kebijakan Pemkot Bandung.

Hal ini berlangsung dalam acara puncak aksi penanaman pohon di lingkungan SMS dan SMK se Kota Bandung, di Kampus IV Universitas Pasundan Jalan Setiabudi 193 Bandung, Senin (30/04/07).

Acara yang diprakarsai Yayasan Pendidikan Paguyuban Pasundan ini, dihadiri Rektor Unpas, Prof DR HM Didi Turmudzi, para pembantu rektor, dekan, staf pengajar, mahasiswa, perwakilan pelajar SMA dan SMK se Kota Bandung dan sejumlah pejabat publik.

Prakarsa penghijauan kawasan SMS dan SMK di bawah naungan Yayasan Pasundan, dikatakan walikota, merupakan wujud kesadaran atas jatidiri atau ciciren Sunda yang harus senantiasa tegak, sehingga menjadi nilai luhur yang terwarisi dari satu generasi ke generasi lain. “Saya menilai Universitas Pasundan dan Yayasan Pasundan, keur satekah polah ngadegkeun wiwaha Sunda anu kaceluk subur makmur, supaya Sunda tidak terkikis hanya tinggal nama atau Sunda tinggal lamunan”, ucap walikota.

Walikota yang juga sebagai Ketua Dewan  Pangaping Cabang Paguyuban Pasundan Kota Bandung, mengemukakan, Pemkot Bandung sejak 2003 berupaya mengerahkan segenap kemampuan dan kekuatan, untuk memulihkan pesona Bandung yang hijau. Menurutnya, upaya penghijauan ini, tidak mungkin dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung saja, tapi harus didukung seluruh lapisan masyarakat termasuk lembaga pendidikan Pasundan yang juga merupakan salah satu stakeholder Kota Bandung. “Alhamdulillah, Pemkot Bandung dan Yayasan Pendidikan Pasundan sapamadegan dina narekahan pangwangunan widang lingkungan hidup” ungkapnya.

Secara khusus, Walikota juga mengajak seluruh kepala SMP, SMA dan SMK  di bawah naungan Yayasan Pendidiakan Pasundan, untuk mengoptimalkan pelaksanaan muatan lokal pelajaran lingkungan hidup (Mulok PLH) yang ditopang oleh aktualisasi budaya Sunda. Sehingga konsepsi pembangunan lingkungan hidup Kota Bandung, benar-benar memiliki pilar-pilar yang kokoh, karena tumbuh dari kesadaran budaya masyarakat.

Walikota percaya, gagasan penghijauan ini tidak sekedar melakukan penaman pohon, tapi akan disertai berbagai upaya pengembangan nilai-nilai edukasi yang mampu mendorong lembaga pendidikan di lingkungan yayasan Pasundan, meraih keunggulan karena menjadi kurator utama budaya Sunda.

“Rencananya Gubernur Jawa Barat, Bapak Danny Setiawan akan mencanangkan Mulok Pelajaran Lingkungan Hidup di semua jenjang pendidikan mulai tingkat TK, SD sampai dengan SMA di Jawa Barat pada acara peringatan Hardiknas tingkat Kota Bandung di Plaza Monumen BLA Tegallega. – tapi minus Kota Bandung, karena kota Bandung sebagai penggagas sudah terlebih dahulu menerapkan”, ucap walikota.

Sementara itu Rektor Unpas Bandung, Prof DR HM Didi Turmudzi MSi mengemukakan, aksi penanaman seribu pohon, dilaksanakan di 33 sekolah SMA dan SMK se Kota Bandung. Ditanam sebanyak 3.000 pohon, meliputi jenis Mahoni, Glodogan, Angsana termasuk pembangunan taman-taman di empat kampus Unpas.

Didi Turmudzi yang juga Sekjen PB Paguyuban Pasundan menuturkan, Unpas mendapat kepercayaan dari Menristek BPPT, mendapat 1 unit mesin berkapasitas 500 CC.  “Alhamdulillah oleh para mahasiswa kami dari Fakultas teknik Pangan, mesin telah dirakit menjadi sebuah mobil multi fungsi sebagai pengolah hasil pertanian, seperti pemipil jagung, penggilingan padi, tebu, memarut kelapa dan sebagainya. -- Sebelum diserahkan ke Menristek, kami sangat mengharapkan Bapak Walikota berkenan meninjau hasil karya anak-anak kami”, harap Didi. (www.bandung.go.id)